Umbar Ancaman Membakar Masjid, Pria Inggris Ditangkap Polisi
A
A
A
STAFFORDSHIRE - Aparat polisi Inggris menangkap seorang pria setelah mengumbar ancaman akan membakar masjid pada aksi 5 November. Ancaman itu dia tulis di akun Facebook-nya.
Sebuah akun Facebook dengan nama ”Shuff Mohammad” memajang foto masjid di daerah Stoke-on-Trent, Staffordshire, yang dia jadikan target.
Dalam sebuah posting Facebook, tampak pria itu mengenakan topeng dan melakukan selfie di luar Masjid Central City, di Hanley. Dia juga foto di Masjid Normacot, di Cobridge, serta di bekas Sekolah North Road yang telah diubah menjadi sebuah pusat komunitas dengan ruang ibadah.
Akun Facebook itu juga dipenuhi posting foto, video dan komentar kebencian. Salah satunya posting yang berbunyi: ”5 November, ingat, ingat itu hari nasional membakar masjid malam”. Ada juga tulisan tentang Nabi Muhammad.
Polisi telah siaga setelah posting ofensif itu meresahkan masyarakat. Seorang ibu muda etnis Pakistan, yang meminta tak diungkap namanya, mengatakan bahwa dia percaya pria pengguna akun Facebook itu memiliki anak merupakan teman sekolah dari anaknya.
Menurutnya, tulisan-tulisan di Facebook tersebut telah membuat masyarakat setempat khawatir. ”Ini pembicaraan dari komunitas Muslim,” katanya kepada Mail Online.
”Pesannya sangat menyinggung, tapi saya hanya berpikir dia sedang mencari perhatian. Saya tidak benar-benar mengambil ini sangat serius. Tapi sekarang tampaknya dia mengambil lebih jauh dengan membuat ancaman untuk membakar masjid di Bonfire Night,” ujarnya.
”Saya pernah mendengar polisi memberitahu kepada orang-orang untuk ekstra hati-hati dan mencari siapa pun yang bertindak mencurigakan pada tanggal 5 November,” imbuh dia.
“Adik saya panik ketika pergi salat di masjid. Ini benar-benar mengkhawatirkan, tapi kami harus berharap, dia tidak serius. Saya heran Facebook belum menutup akun itu,” paparnya.
Pihak Kepolisian Staffordshire telah mengkonfirmasi bahwa mereka mengambil masalah ini sangat serius.”Seorang pria telah ditangkap sore ini sehubungan dengan hasutan kebencian rasial melalui media sosial. Pria itu berusia 30-an tahun asal Stoke-on-Trent, dan tetap dalam tahanan polisi,” kata pejabat polisi setempat, Inspektur Paul Johnson, seperti dikutip IB Times, Minggu (6/11/2016).
Sebuah akun Facebook dengan nama ”Shuff Mohammad” memajang foto masjid di daerah Stoke-on-Trent, Staffordshire, yang dia jadikan target.
Dalam sebuah posting Facebook, tampak pria itu mengenakan topeng dan melakukan selfie di luar Masjid Central City, di Hanley. Dia juga foto di Masjid Normacot, di Cobridge, serta di bekas Sekolah North Road yang telah diubah menjadi sebuah pusat komunitas dengan ruang ibadah.
Akun Facebook itu juga dipenuhi posting foto, video dan komentar kebencian. Salah satunya posting yang berbunyi: ”5 November, ingat, ingat itu hari nasional membakar masjid malam”. Ada juga tulisan tentang Nabi Muhammad.
Polisi telah siaga setelah posting ofensif itu meresahkan masyarakat. Seorang ibu muda etnis Pakistan, yang meminta tak diungkap namanya, mengatakan bahwa dia percaya pria pengguna akun Facebook itu memiliki anak merupakan teman sekolah dari anaknya.
Menurutnya, tulisan-tulisan di Facebook tersebut telah membuat masyarakat setempat khawatir. ”Ini pembicaraan dari komunitas Muslim,” katanya kepada Mail Online.
”Pesannya sangat menyinggung, tapi saya hanya berpikir dia sedang mencari perhatian. Saya tidak benar-benar mengambil ini sangat serius. Tapi sekarang tampaknya dia mengambil lebih jauh dengan membuat ancaman untuk membakar masjid di Bonfire Night,” ujarnya.
”Saya pernah mendengar polisi memberitahu kepada orang-orang untuk ekstra hati-hati dan mencari siapa pun yang bertindak mencurigakan pada tanggal 5 November,” imbuh dia.
“Adik saya panik ketika pergi salat di masjid. Ini benar-benar mengkhawatirkan, tapi kami harus berharap, dia tidak serius. Saya heran Facebook belum menutup akun itu,” paparnya.
Pihak Kepolisian Staffordshire telah mengkonfirmasi bahwa mereka mengambil masalah ini sangat serius.”Seorang pria telah ditangkap sore ini sehubungan dengan hasutan kebencian rasial melalui media sosial. Pria itu berusia 30-an tahun asal Stoke-on-Trent, dan tetap dalam tahanan polisi,” kata pejabat polisi setempat, Inspektur Paul Johnson, seperti dikutip IB Times, Minggu (6/11/2016).
(mas)