Wanita Irak Budak Seks Tolak Anak yang Dilahirkan Dicap Anak ISIS

Minggu, 06 November 2016 - 04:27 WIB
Wanita Irak Budak Seks Tolak Anak yang Dilahirkan Dicap Anak ISIS
Wanita Irak Budak Seks Tolak Anak yang Dilahirkan Dicap Anak ISIS
A A A
MOSUL - Wanita asal Mosul, Irak, berusia 40 tahun ini bernama Umm Al’aa. Dia diculik, diperkosa dan dijadikan budak seks kelompok ISIS selama 1,5 tahun sebelum akhirnya dia bisa kembali ke keluarganya untuk memulai hidup baru.

Dia pulang dengan kondisi hamil. Tapi, Umm Al’aa bersumpah tidak akan menyerahkan anak yang dia kandung kepada kelompok ISIS. Dia bahkan menolak anaknya dilabeli sebagai anak ISIS.

Kisah pilu wanita Irak ini telah dipublikasikan CNN kemarin. Menurutnya, pada tahun 2014 para militan ISIS atau Daesh menyerang kota kelahirannya.

Ketika para militan ISIS datang, putri Umm Al’aa diserang. Wanita itu takut putrinya akan diperkosa.

”Mereka datang dan memukulinya,” katanya mengingat serangan itu. ”Mereka merobek jilbabnya, mereka merobek pakaiannya. Mereka berkata: 'Mari kita memperkosanya’,” ujarnya.

"Tapi salah satu dari mereka, pria senior, yang bertubuh besar tidak mengizinkan mereka. Dia mengatakan: ‘Kami ingin ibunya’,” lanjut cerita Umm Al’aa.

Para militan ISIS itu kemudian meninggalkan rumahnya. Tapi, beberapa hari kemudian ketika Umm Al'aa berada di pasar, para militan ISIS memaksanya masuk ke dalam mobil mereka.

Wanita itu kemudian dipenjara dan dipaksa menjadi budak nafsu selama 1,5 tahun. Selama disandera, dia dipukuli dan diperkosa.

”Saya berusaha melawan, saya banyak menangis,” katanya. ”Ada banyak rasa sakit, saya banyak dipukuli, tapi saya tidak bisa melakukan apa-apa.”

Pada akhirnya Umm Al’aa dibebaskan dan diserahkan pada keluarganya. Ketika pulang, dia mengaku hamil.

Setelah anak yang dia kandung lahir, dia menolak jika anaknya dianggap bagian dari ISIS. ”Dia anak saya, dia bukan anak ISIS,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5443 seconds (0.1#10.140)