Seniman Ini Bikin Cangkir dan Piring dari Abu Jasad Manusia
A
A
A
WASHINGTON - Sebagian orang memilih menyebarkan abu dari orang yang dicintai ke udara dan laut. Namun, seniman asal Amerika Serikat (AS) ini menjadikan abu kremasi jasad manusia menjadi peralatan makan dan minum seperti cangkir, piring, botol dan mug.
Pembuatan alat makan dan minum dari abu manusia itu diklaim sebagai cara baru seseorang untuk mengingat kerabatnya yang sudah meninggal.
Karya seni yang tidak biasa ini diciptakan sebuah perusahaan bernama Chronicle Cremation Designs. Pendiri dan CEO perusahaan itu, Justin Crowe, mengatakan kepada Ruptly bahwa produk dari abu manusia itu unik.
”Karena (alat-alat) ini interaktif dan ini membiarkan Anda mengintegrasikan kenangan dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan mereka (abu kerabat), berinteraksi dengan mereka, dan melihat mereka sehari-hari,” ujarnya.
Crowe percaya bahwa menggunakan mug dari abu jasad kerabat akan jauh berbeda ketimbang hanya melihat gambar seseorang di rak atau melihatnya di sebuah guci di rak.
”Ini adalah mug yang Anda dapat gunakan setiap hari,” katanya, yang dikutip Minggu (6/11/2016). Menurutnya, alat-alat makan dan minum dari abu kremasi menjadi kreasi populer yang benar-benar radikal.
”Ini (industri kremasi) telah meningkat 25 persen selama 10 tahun terakhir dan di AS sekarang rata-rata 42 persen dari semua orang yang meninggal telah dikremasi. Industri pemakaman benar-benar berjuang sekarang, karena mereka menghasilkan uang dari peti mati, penjualan peti mati, jasa penguburan dan pembalseman,” ujarnya.
Crowe pertama kali membuat karyanya dengan abu manusia untuk sebuah proyek seni bertajuk “Nourish”, di mana dia membuat satu set alat makan malam dengan menggunakan abu dari sekitar 200 jasad individu anonim.
Sekarang moto perusahaan Crowe adalah “menghias rumah Anda dengan memori orang yang Anda cintai”.
”Kami membantu Anda melipat memori orang yang Anda cintai dalam kehidupan sehari-hari. Layanan unik kami mengubah abu seseorang yang Anda cintai menjadi objek desain yang luar biasa untuk rumah Anda,” tulis perusahaan itu dalam situsnya.
Pembuatan alat makan dan minum dari abu manusia itu diklaim sebagai cara baru seseorang untuk mengingat kerabatnya yang sudah meninggal.
Karya seni yang tidak biasa ini diciptakan sebuah perusahaan bernama Chronicle Cremation Designs. Pendiri dan CEO perusahaan itu, Justin Crowe, mengatakan kepada Ruptly bahwa produk dari abu manusia itu unik.
”Karena (alat-alat) ini interaktif dan ini membiarkan Anda mengintegrasikan kenangan dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan mereka (abu kerabat), berinteraksi dengan mereka, dan melihat mereka sehari-hari,” ujarnya.
Crowe percaya bahwa menggunakan mug dari abu jasad kerabat akan jauh berbeda ketimbang hanya melihat gambar seseorang di rak atau melihatnya di sebuah guci di rak.
”Ini adalah mug yang Anda dapat gunakan setiap hari,” katanya, yang dikutip Minggu (6/11/2016). Menurutnya, alat-alat makan dan minum dari abu kremasi menjadi kreasi populer yang benar-benar radikal.
”Ini (industri kremasi) telah meningkat 25 persen selama 10 tahun terakhir dan di AS sekarang rata-rata 42 persen dari semua orang yang meninggal telah dikremasi. Industri pemakaman benar-benar berjuang sekarang, karena mereka menghasilkan uang dari peti mati, penjualan peti mati, jasa penguburan dan pembalseman,” ujarnya.
Crowe pertama kali membuat karyanya dengan abu manusia untuk sebuah proyek seni bertajuk “Nourish”, di mana dia membuat satu set alat makan malam dengan menggunakan abu dari sekitar 200 jasad individu anonim.
Sekarang moto perusahaan Crowe adalah “menghias rumah Anda dengan memori orang yang Anda cintai”.
”Kami membantu Anda melipat memori orang yang Anda cintai dalam kehidupan sehari-hari. Layanan unik kami mengubah abu seseorang yang Anda cintai menjadi objek desain yang luar biasa untuk rumah Anda,” tulis perusahaan itu dalam situsnya.
(mas)