Assange: Hillary dan ISIS Didanai Pihak yang Sama
A
A
A
WASHINGTON - Pendiri Wikileaks, Julian Assange menyebut, uang yang masuk ke dalam Cinton Foundation dan ISIS berasal dari sumber yang sama. Uang itu berasal dari sejumlah pengusaha Timur Tengah.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan John Pilger, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (4/11), Assange mengatakan, pemerintah Amerika Serikat (AS) sebenarnya tahu uang yang masuk ke dalam badan milik Hillary Clinton berasal dari pangeran dan pengusaha Arab yang juga mendukung ISIS. Namun, AS selalu menutup mata akan itu.
"Semua analis serius tahu dan bahkan pemerintah AS telah setuju beberapa tokoh Arab telah mendukung dan mendanai ISIS, tetapi mereka selalu menghindari hal itu," kata Assange dalam wawancara tersebut.
"AS hanya mengatakan ada beberapa pangeran nakal menggunakan uang minyak mereka untuk melakukan apapun yang mereka suka, namun sebenarnya pemerintah tidak menyetujui. Tapi (bocoran) email mengatakan, itu adalah pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Qatar yang telah mendanai ISIS," sambungnya.
Assange dan Pilger yang berbicara di Kedutaan Besar Ekuador di London, di mana whistleblower telah menjadi pengungsi sejak 2012, kemudian berbicara tentang konflik kepentingan antara jabatan resmi Hillary dan pejabat Timur Tengah,
Pilger menyinggung mengenai Saudi, Qatar, Maroko, dan Bahrain, turut memberikan dana ke Clinton Foundation, sementara Hillary adalah Menteri Luar Negeri AS saat pemerintahan Barack Obama sebelumnya. Dan, Kementerian Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata besar-besaran, khususnya kepada Saudi. Assange mengatakan, pada saat Hillary menjabat, jumlah penjualan senjata AS ke Saudi meningkat tajam.
"Di bawah Hillary dan email Hillary mengungkapkan diskusi penting mengenai hal itu, kesepakatan pembelian senjata terbesar yang pernah terjadi di dunia dengan Saudi, dengan nilai lebih dari USD 80 miliar. Selama masa jabatannya, total ekspor senjata dari AS dua kali lipat dalam nilai dolar," kata Assange
Lalu ketika ditanya adakah konsekuensi hal itu, dimana diketahui ISIS turut mendapat dana dari orang yang memberikan dana pada Clinton Foundation, Assange mengatakan pasti ada konsekuensi besar di baliknya.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan John Pilger, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (4/11), Assange mengatakan, pemerintah Amerika Serikat (AS) sebenarnya tahu uang yang masuk ke dalam badan milik Hillary Clinton berasal dari pangeran dan pengusaha Arab yang juga mendukung ISIS. Namun, AS selalu menutup mata akan itu.
"Semua analis serius tahu dan bahkan pemerintah AS telah setuju beberapa tokoh Arab telah mendukung dan mendanai ISIS, tetapi mereka selalu menghindari hal itu," kata Assange dalam wawancara tersebut.
"AS hanya mengatakan ada beberapa pangeran nakal menggunakan uang minyak mereka untuk melakukan apapun yang mereka suka, namun sebenarnya pemerintah tidak menyetujui. Tapi (bocoran) email mengatakan, itu adalah pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Qatar yang telah mendanai ISIS," sambungnya.
Assange dan Pilger yang berbicara di Kedutaan Besar Ekuador di London, di mana whistleblower telah menjadi pengungsi sejak 2012, kemudian berbicara tentang konflik kepentingan antara jabatan resmi Hillary dan pejabat Timur Tengah,
Pilger menyinggung mengenai Saudi, Qatar, Maroko, dan Bahrain, turut memberikan dana ke Clinton Foundation, sementara Hillary adalah Menteri Luar Negeri AS saat pemerintahan Barack Obama sebelumnya. Dan, Kementerian Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata besar-besaran, khususnya kepada Saudi. Assange mengatakan, pada saat Hillary menjabat, jumlah penjualan senjata AS ke Saudi meningkat tajam.
"Di bawah Hillary dan email Hillary mengungkapkan diskusi penting mengenai hal itu, kesepakatan pembelian senjata terbesar yang pernah terjadi di dunia dengan Saudi, dengan nilai lebih dari USD 80 miliar. Selama masa jabatannya, total ekspor senjata dari AS dua kali lipat dalam nilai dolar," kata Assange
Lalu ketika ditanya adakah konsekuensi hal itu, dimana diketahui ISIS turut mendapat dana dari orang yang memberikan dana pada Clinton Foundation, Assange mengatakan pasti ada konsekuensi besar di baliknya.
(esn)