Debat Capres AS Ketiga, Pertarungan Terakhir Hillary-Trump
A
A
A
LAS VEGAS - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump dan Partai Demokrat Hillary Clinton akan kembali terlibat dalam pertarungan dalam debat presiden ke tiga atau terakhir. Dalam perdebatan ini, Trump akan mencoba untuk membalikkan momentum.
Skandal pelecehan seksual telah merugikan Trump dalam perjuangannya menuju Gedung Putih. Ia pun menyangkal tuduhan tersebut dan menghembuskan kekhawatiran jika pemilu telah dicurangi untuk memenangkan Hillry.
"Yang satu ini sangat penting jika Trump memiliki kesempatan untuk kembali dalam pertarungan. Dia harus berbicara tentang isu-isu secara efektif dan tidak terjebak dalam lumpur, dan dia harus berbicara tentang perkerjaan," kata ahli strategi Partai Republik Charlie Black seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/10/2016).
Sementara manajer kampanye Trump, Kellyanne Conway mengakui jika calonnya dalam posisi underdog dalam perdebatan kali ini. "Ini jalan untuk kembali dan dia melakukannya beberapa kali sebelumnya dalam kampanye ini," kata Conway sembari mengejek Hillary: "Hillary Clinton belum mampu membuatnya menyerah. Masalahnya apakah dia sudah siap?"
Hillary Clinton sendiri hingga saat ini masih memimpin jajak pendapat nasional dan di sebagian besar negara-negara yang menajdi medan pertempuran yang kemungkinan akan diputuskan hasilnya lewat pemilu. Perdebatan selama 90 menit adalah kesempatan untuk membuat pernyataan mengapa ia paling cocok menjadi suksesor Barack Obama, presiden yang juga berasal dari Partai Demokrat.
"Saya tidak bisa membayangkan apa yang Donald Trump bisa lakukan secara positif atau kesalahan Hillary Clinton bisa mengubah jalannya pertaringan ini," kata ahli strategi Demokrat Steve Elmendorf.
Skandal pelecehan seksual telah merugikan Trump dalam perjuangannya menuju Gedung Putih. Ia pun menyangkal tuduhan tersebut dan menghembuskan kekhawatiran jika pemilu telah dicurangi untuk memenangkan Hillry.
"Yang satu ini sangat penting jika Trump memiliki kesempatan untuk kembali dalam pertarungan. Dia harus berbicara tentang isu-isu secara efektif dan tidak terjebak dalam lumpur, dan dia harus berbicara tentang perkerjaan," kata ahli strategi Partai Republik Charlie Black seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/10/2016).
Sementara manajer kampanye Trump, Kellyanne Conway mengakui jika calonnya dalam posisi underdog dalam perdebatan kali ini. "Ini jalan untuk kembali dan dia melakukannya beberapa kali sebelumnya dalam kampanye ini," kata Conway sembari mengejek Hillary: "Hillary Clinton belum mampu membuatnya menyerah. Masalahnya apakah dia sudah siap?"
Hillary Clinton sendiri hingga saat ini masih memimpin jajak pendapat nasional dan di sebagian besar negara-negara yang menajdi medan pertempuran yang kemungkinan akan diputuskan hasilnya lewat pemilu. Perdebatan selama 90 menit adalah kesempatan untuk membuat pernyataan mengapa ia paling cocok menjadi suksesor Barack Obama, presiden yang juga berasal dari Partai Demokrat.
"Saya tidak bisa membayangkan apa yang Donald Trump bisa lakukan secara positif atau kesalahan Hillary Clinton bisa mengubah jalannya pertaringan ini," kata ahli strategi Demokrat Steve Elmendorf.
(ian)