Bantah Lakukan Pelecehan Seksual, Trump Sebut Penuduhnya 'Sakit Jiwa'
A
A
A
WASHINGTON - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, membantah tuduha pelecehan seksual yang dialamatkan kepadanya. Trump menyebut para perempuan yang menuduhnya sebagai 'orang sakit jiwa.'
"Saya tidak tahu siapa wanita ini. Saya tidak tahu. Saya tidak tahu. Saya pikir Anda tahu jika saya tidak tahu seperti Anda mengenal saya selama beberapa tahun. Orang-orang ini sakit jiwa," katanya seperti dikutip dari laman Independent, Sabtu (15/10/2016).
Sebelumnya sebuah artikel New York Times mengungkapkan kisah dua orang perempuan, salah satunya bernama Jessica Leeds, yang mengaku Trump menggerayangi tubuhnya seperti gurita saat duduk disampingnya di sebuah pesawat.
"Saya pikir itu hal yang menjijikkan, yang dibuat-buat. Mereka tidak memiliki saksi. Ada orang lain. Ketika Anda melihat perempuan tadi malam, Anda akan mengatakan: Saya tidak berpikir begitu," katanya mengacu kepada penampilan fisik perempuan. "Saya tidak berpikir bahwa akan terjadi dengan sangat banyak orang tapi itu (interaksi seksual dengan mereka) pasti tidak akan terjadi dengan saya."
Ia pun membantah tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan model Kristin Anderson. Kepada Washington Post, Anderson mengaku Trump meletakkan tangan diatas roknya dan menyentuh celana dalamnya. Peristiwa itu terjadi di China Club pada 1990-an.
Baca juga:
Dua Wanita Mengaku Jadi Korban Pelecehan Seksual Trump
Dia menegaskan semua klaim tersebut fiksi 100 persen, total fabrikasi dan palsu. Tuduhan itu sengaja mencuat ke permukaan sesaat sebelum pemily dan sebagai cara mengalihkan perhatian pemilih dari skandal WikiLeaks yang menghantam lawannya, Hillary Clinton.
"Ini seperti biasa. Bahkan penyelidikan sederhana akan menunjukkan tuduhan terhadap saya - di hampir semua kasus - yang palsu," katanya.
"Saya tidak tahu siapa wanita ini. Saya tidak tahu. Saya tidak tahu. Saya pikir Anda tahu jika saya tidak tahu seperti Anda mengenal saya selama beberapa tahun. Orang-orang ini sakit jiwa," katanya seperti dikutip dari laman Independent, Sabtu (15/10/2016).
Sebelumnya sebuah artikel New York Times mengungkapkan kisah dua orang perempuan, salah satunya bernama Jessica Leeds, yang mengaku Trump menggerayangi tubuhnya seperti gurita saat duduk disampingnya di sebuah pesawat.
"Saya pikir itu hal yang menjijikkan, yang dibuat-buat. Mereka tidak memiliki saksi. Ada orang lain. Ketika Anda melihat perempuan tadi malam, Anda akan mengatakan: Saya tidak berpikir begitu," katanya mengacu kepada penampilan fisik perempuan. "Saya tidak berpikir bahwa akan terjadi dengan sangat banyak orang tapi itu (interaksi seksual dengan mereka) pasti tidak akan terjadi dengan saya."
Ia pun membantah tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan model Kristin Anderson. Kepada Washington Post, Anderson mengaku Trump meletakkan tangan diatas roknya dan menyentuh celana dalamnya. Peristiwa itu terjadi di China Club pada 1990-an.
Baca juga:
Dua Wanita Mengaku Jadi Korban Pelecehan Seksual Trump
Dia menegaskan semua klaim tersebut fiksi 100 persen, total fabrikasi dan palsu. Tuduhan itu sengaja mencuat ke permukaan sesaat sebelum pemily dan sebagai cara mengalihkan perhatian pemilih dari skandal WikiLeaks yang menghantam lawannya, Hillary Clinton.
"Ini seperti biasa. Bahkan penyelidikan sederhana akan menunjukkan tuduhan terhadap saya - di hampir semua kasus - yang palsu," katanya.
(ian)