OKI Belum Jalankan Seruan Indonesia Boikot Produk Israel

Jum'at, 14 Oktober 2016 - 15:42 WIB
OKI Belum Jalankan Seruan...
OKI Belum Jalankan Seruan Indonesia Boikot Produk Israel
A A A
JAKARTA - Negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) belum menjalankan seruan Indonesia untuk memboikot produk-produk Israel. Seruan dari Indonesia ini muncul dalam KTT Luar Biasa OKI di Jakarta Maret 2016 lalu.

Belum adanya pemboikotan produk-produk Israel itu disampaikan oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Direktorat Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arko Harnanto, pada hari Jumat (14/2016).

"Sejauh ini (Israel) tidak protes, karena belum ada negara yang melakukan (biokot), mungkin saat sudah dilakukan akan ada protes," kata Arko dalam briefing mingguan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

"Implementasinya di negara OKI belum ada. Office itu harusnya melakukan suatu langkah-langkah penelaahan produk ini, produk ini berasal dari wilayah mana," katanya merujuk pada kantor khusus mengenai pemboikotan produk Israel.

Sementara itu, mengenai daftar produk Israel yang akan terkena boikot, Arko menyatakan bahwa harus ada pembaruan dari daftar tersebut. Menurutnya, daftar yang sudah ada sebelumnya masih terlalu umum, sehingga menyulitkan implementasi dari seruan boikot.

"Sudah ada daftarnya, dan daftarnya cukup panjang. Daftarnya itu kami lihat produknya itu sudah cukup lama, itu tidak ada kejelasan dijualnya dimana, perusahannya dari mana, itu perlu dilihat lagi. Dengan demikian ada data yang komprehensif dan terbaru, kemudian dikirim ke semua negara, dan diminta untuk ditindaklanjuti," katanya.

"Ada hasil pertanian, macam-macam, ada alat-alat keamanan. Karena kita tidak tahu, mungkin produk yang biasa kita pakai mungkin dari situ juga, itu yang perlu dilihat bersama, karena data yang ada sudah cukup lama. Sudah diminta boikot tiga atau empat tahun lalu, itupun bukan data yang baik, karena terlalu umum," ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0851 seconds (0.1#10.140)