Sekutu Putin: Pilih Hillary Itu Perang, Ada Hiroshima dan Nagasaki di Mana-mana

Kamis, 13 Oktober 2016 - 09:21 WIB
Sekutu Putin: Pilih...
Sekutu Putin: Pilih Hillary Itu Perang, Ada Hiroshima dan Nagasaki di Mana-mana
A A A
MOSKOW - Seorang politikus ultra-nasionalis Rusia yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan rakyat Amerika Serikat (AS) untuk memilih Donald John Trump sebagai presiden demi keselamatan Bumi. Menurut politikus bernama Vladimir Zhirinovsky ini, memilih Hillary Rodham Clinton berarti perang dan akan ada Hirsohima dan Nagasaki di mana-mana.

Vladimir Zhirinovsky adalah seorang anggota parlemen kawakan Rusia yang terang-terangan mendukung Trump sebagai Presiden AS dengan retorika yang berapi-api. Dalam wawancaranya dengan Reuters, sekutu politik Putin ini berpendapat bahwa Trump satu-satunya orang yang mampu meredam ketegangan berbahaya antara Moskow dan Washington.

Sebaliknya, ujar Zhirinovsky, rival Trump dari Partai Demokrat yakni Hillary Clinton dapat memicu Perang Dunia Ketiga.

”Hubungan antara Rusia dan AS tidak bisa lebih buruk lagi. Satu-satunya yang mereka bisa dapatkan adalah lebih buruk jika perang dimulai,” ujar Zhirinovsky yang berbicara di lantai sepuluh kantor Duma Negara atau majelis rendah parlemen Rusia, yang dilansir Kamis (13/10/2016).

”Voting rakyat Amerika untuk presiden pada 8 November harus disadari bahwa mereka memberikan suara untuk perdamaian di planet Bumi jika mereka memilih Trump. Tetapi jika mereka memilih Hillary, itu perang. Ini akan menjadi film pendek. Akan ada Hiroshima dan Nagasaki di mana-mana,” katanya.

Hiroshima dan Nagasaki adalah dua kota di Jepang yang dibom atom oleh AS pada Perang Dunia Kedua. AS, termasuk di era Presiden Barack Obama tidak pernah bersedia meminta maaf pada rakyat Jepang terutama di dua kota itu atas serangan bom atom yang merenggut banyak nyawa itu.

Komentar Zhirinovsky muncul di saat ketegangan AS dan Rusia sedang memuncak atas perselisihan dalam krisis Suriah. Ketegangan diperparah dengan tuduhan Partai Demokrat dan kubu Hillary Clinton bahwa Rusia sebagai dalang peretasan e-mail Hillary dan Komite Nasional Demokrat (DNC) yang dibocorkan situs anti-kerahasiaan WikiLeaks.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)