Dipaksa Puasa 64 Hari, Bocah 13 Tahun Meregang Nyawa
A
A
A
NEW DELHI - Seorang anak perempuan berusia 13 tahun meninggal setelah ia dipaksa berpuasa selama 64 hari sebagai bagian dari ritual puasa selama periode suci chaturmas. Pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan atas insiden ini setelah LSM hak anak menuntut dilakukannya penyelidikan.
Menurut B Sumathi, Wakil Komisaris Polisi (Zona Utara) India, kasus ini akan diajukan ke pengadilan setelah penyelidikan awal atas insiden ini. Saat ini, polisi telah membuat sejumlah catatan dalam laporan umum di kantor polisi di Hyderabad seperti dikutip dari laman Daily Mail, Minggu (9/10/2016).
Kumari Aradhana, bocah perempuan berusia 13 tahun dari kelompok Jain dipaksa untuk menjalankan puasa chaturmas yang diyakini bisa membawa keburuntungan bagi keluarganya. Hal itu dilakukan karena ayahnya, Laxmichand Sansadiya, menderita kerugian dalam bisnis perhiasannya.
Selama menjalankan puasa, Amaradhana dilarang untuk minum selama dua hari pertama dan malam ketiga yang membuat tekanan darahnya menurun. Pihak keluarga pun langsung membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Pada hari Jumat, LSM lokal Balala Hakkula Sangham (Asosiasi Hak Anak) telah menulis surat kepada Komisaris Polisi Hyderabad untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian siswi kelas 10 di sekolah St. Francis itu.
LSM menuding bahwa anggota keluarga dari Aradhana dan sesepuh masyarakat lainnya telah memaksanya untuk melakukan puasa sebagai bagian dari ritual. LSM juga menuding seorang pemimpin agama dari Chennai telah menyarankan keluarga untuk membuat Aradhana berpuasa selama minimal 4 bulan.
"Kami sedang menyelidiki dengan berbicara kepada orang tua dan kerabat lainnya dari gadis itu. Sampai sekarang kita membuat entri GD," kata Sumathi.
Menurut B Sumathi, Wakil Komisaris Polisi (Zona Utara) India, kasus ini akan diajukan ke pengadilan setelah penyelidikan awal atas insiden ini. Saat ini, polisi telah membuat sejumlah catatan dalam laporan umum di kantor polisi di Hyderabad seperti dikutip dari laman Daily Mail, Minggu (9/10/2016).
Kumari Aradhana, bocah perempuan berusia 13 tahun dari kelompok Jain dipaksa untuk menjalankan puasa chaturmas yang diyakini bisa membawa keburuntungan bagi keluarganya. Hal itu dilakukan karena ayahnya, Laxmichand Sansadiya, menderita kerugian dalam bisnis perhiasannya.
Selama menjalankan puasa, Amaradhana dilarang untuk minum selama dua hari pertama dan malam ketiga yang membuat tekanan darahnya menurun. Pihak keluarga pun langsung membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Pada hari Jumat, LSM lokal Balala Hakkula Sangham (Asosiasi Hak Anak) telah menulis surat kepada Komisaris Polisi Hyderabad untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab kematian siswi kelas 10 di sekolah St. Francis itu.
LSM menuding bahwa anggota keluarga dari Aradhana dan sesepuh masyarakat lainnya telah memaksanya untuk melakukan puasa sebagai bagian dari ritual. LSM juga menuding seorang pemimpin agama dari Chennai telah menyarankan keluarga untuk membuat Aradhana berpuasa selama minimal 4 bulan.
"Kami sedang menyelidiki dengan berbicara kepada orang tua dan kerabat lainnya dari gadis itu. Sampai sekarang kita membuat entri GD," kata Sumathi.
(ian)