Raja Yordania dan PM Kanada Akan Kunjungi Bali
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin Yordania, Raja Abdullah II dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dilaporkan akan berkunjung ke Bali pekan depan. Mereka berdua akan menjadi pembicara kunci dalam World Culture Forum, yang akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 14 Oktober mendatang di Nusa Dua.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Kamis (6/10), acara yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tersebut akan mengambil tema “Culture for an Inclusive Sustainable Planet”.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyatakan, WCF 2016 diharapkan menjadi forum untuk mengenal kekayaan budaya, serta interaksi dengan Indonesia. "Indonesia sebagai rumah budaya yang sangat kaya, harus dilihat bukan hanya warisan budaya, tetapi sebagai elemen fundamental dari masa depan," kata Hilmar.
Hilmar berharap WCF 2016 bisa menjadi jembatan dari tiga komponen; yaitu jembatan pertama antara masa lalu dan masa depan, jembatan antar generasi, dan jembatan antara warisan dan lanskap modern.
Dia juga mengatakan, lebih dari 1.500 peserta dari 100 negara akan berpartisipasi dalam forum ini. Pada konsep organisasi, Hilmar berjanji bahwa kunjungan lapangan dan partisipasi kaum muda melalui Youth Forum akan menjadi perbedaan dari WCF sebelumnya. Agenda kunjungan budaya dan partisipasi pemuda adalah bagian integral dari forum.
"Seni di sini bukan hanya hiasan, tapi cara berekspresi. Begitu juga dengan kunjungan ke lapangan. Daripada mengisi waktu luang, kunjungan lapangan adalah cara bagi peserta untuk mengalami apa yang dibahas," jelasnya.
Sementara itu, selain Abdullah dan Trudeau, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal UNESCO Irina Bokova, dan Megawati Sukarnoputri akan turut menjadi pembicara kunci dalam pertemuan WCF kedua itu.
Sementara itu, sejumlah pajabat, baik di tingkat nasional maupun internasional akan menjadi pembicara dalam simposiun WCF. Sejumlah pejabat yang akan menjadi pembicara antara lain Walikota Bandung Ridwan Kamil, pejabat perusahaan air minum Jepang Shinsuke Ota, dan pejabat kebudaayan Brazil Celio Turino.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Kamis (6/10), acara yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tersebut akan mengambil tema “Culture for an Inclusive Sustainable Planet”.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyatakan, WCF 2016 diharapkan menjadi forum untuk mengenal kekayaan budaya, serta interaksi dengan Indonesia. "Indonesia sebagai rumah budaya yang sangat kaya, harus dilihat bukan hanya warisan budaya, tetapi sebagai elemen fundamental dari masa depan," kata Hilmar.
Hilmar berharap WCF 2016 bisa menjadi jembatan dari tiga komponen; yaitu jembatan pertama antara masa lalu dan masa depan, jembatan antar generasi, dan jembatan antara warisan dan lanskap modern.
Dia juga mengatakan, lebih dari 1.500 peserta dari 100 negara akan berpartisipasi dalam forum ini. Pada konsep organisasi, Hilmar berjanji bahwa kunjungan lapangan dan partisipasi kaum muda melalui Youth Forum akan menjadi perbedaan dari WCF sebelumnya. Agenda kunjungan budaya dan partisipasi pemuda adalah bagian integral dari forum.
"Seni di sini bukan hanya hiasan, tapi cara berekspresi. Begitu juga dengan kunjungan ke lapangan. Daripada mengisi waktu luang, kunjungan lapangan adalah cara bagi peserta untuk mengalami apa yang dibahas," jelasnya.
Sementara itu, selain Abdullah dan Trudeau, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal UNESCO Irina Bokova, dan Megawati Sukarnoputri akan turut menjadi pembicara kunci dalam pertemuan WCF kedua itu.
Sementara itu, sejumlah pajabat, baik di tingkat nasional maupun internasional akan menjadi pembicara dalam simposiun WCF. Sejumlah pejabat yang akan menjadi pembicara antara lain Walikota Bandung Ridwan Kamil, pejabat perusahaan air minum Jepang Shinsuke Ota, dan pejabat kebudaayan Brazil Celio Turino.
(esn)