Langka, Trump Bela Pemimpin AS dan Kecam Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump menunjukkan sikap berbeda dari biasanya saat disinggung mengenai Rusia. Selama ini Trump kerap memuji presiden Rusia Vladimir Putin dan yakin bisa bekerjasama.
Sikap berbeda ditunjukkan Trump saat ditanya mengenai runtuhnya gencatan senjata di Suriah ia justru berbalik mencerca sikap Rusia. Trump mengatakan bahwa Rusia telah menghancurkan kesepakatan gencatan senjata di Suriah dengan AS. Trump menyebut negara Beruang Merah itu tidak menghormati pemimpin AS seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/10/2016).
"Rusia menghancurkan kesepakatan, dan sekarang mereka sedang menembaki, mengebom, sesuatu seperti itu. Ini harus berakhir dan harus cepat diakhiri," katanya saat berkampanye di Prescott Valley, Arizona.
Para kritikus telah mengkritik Trump karena terlalu memuji Rusia selama kampanye untuk pemilu presiden pada 8 November mendatang menghadapi lawannya dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Trump sempat mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin seorang pemimpin kuat lebih dari Presiden AS Barack Obama, dan meminta Rusia untuk menyelidiki email Hillary saat menjabat sebagai Sekretaris Negara yang belum diumumkan ke publik.
Trump telah menepis kritik dengan mengatakan ia tidak pernah bertemu dengan Putin. Ia mengatakan, bagaimanapun, pemimpin Rusia "tidak menghormati" Obama atau pun Clinton.
Sikap berbeda ditunjukkan Trump saat ditanya mengenai runtuhnya gencatan senjata di Suriah ia justru berbalik mencerca sikap Rusia. Trump mengatakan bahwa Rusia telah menghancurkan kesepakatan gencatan senjata di Suriah dengan AS. Trump menyebut negara Beruang Merah itu tidak menghormati pemimpin AS seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/10/2016).
"Rusia menghancurkan kesepakatan, dan sekarang mereka sedang menembaki, mengebom, sesuatu seperti itu. Ini harus berakhir dan harus cepat diakhiri," katanya saat berkampanye di Prescott Valley, Arizona.
Para kritikus telah mengkritik Trump karena terlalu memuji Rusia selama kampanye untuk pemilu presiden pada 8 November mendatang menghadapi lawannya dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Trump sempat mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin seorang pemimpin kuat lebih dari Presiden AS Barack Obama, dan meminta Rusia untuk menyelidiki email Hillary saat menjabat sebagai Sekretaris Negara yang belum diumumkan ke publik.
Trump telah menepis kritik dengan mengatakan ia tidak pernah bertemu dengan Putin. Ia mengatakan, bagaimanapun, pemimpin Rusia "tidak menghormati" Obama atau pun Clinton.
(ian)