Gedung Putih Samakan Kongres AS dengan Anak SD
A
A
A
WASHINGTON - Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest membandingkan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dengan anak-anak Sekolah Dasar (SD) setelah menolak veto presiden Barack Obama. Obama memveto rancangan undang-undang yang memungkinkan korban serangan 11 September menuntut Arab Saudi.
Senat dan Parlemen AS pada hari Kamis menyetujui undang-undang yang dikenal sebagai “Justice Against Sponsors of Terrorism Act (JASTA)” tersebut. Hampir 3 ribu orang tewas dalam serangan pesawat bajakan terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) 15 tahun silam.
Menurut RUU ini, keluarga korban mempunyai hak untuk menuntut di pengadilan AS atas setiap tindakan yang dilakukan oleh unsur pemerintah Arab Saudi yang diduga turut terlibat dalam Tragedi WTC pada 2001 lalu.
"Sulit untuk mengambil nilai dari sikap mereka yang tidak mengetahui konsekuensi dari suara mereka," kata Earnest saat konferensi pers di Gedung Putih seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (1/10/2016).
"Tetapi jika mereka, dimana di sekolah dasar Amerika Serikat benar adalah benar, mengaku tidak tahu itu bukanlah sebuah alasan. Terutama ketika itu menyangkut keamanan nasional kita dan keselamatan serta keamanan para diplomat dan anggota dinas kami," imbuhnya.
Earnest mengatakan Obama telah membahas secara terbuka potensi dari dampak negatif dari JASTA pada bulan April lalu. "Saya pikir apa yang telah kita lihat di Kongres Amerika Serikat adalah kasus klasik yang akan menimbulkan penyesalan dengan cepat," tukasnya.
Senat dan Parlemen AS pada hari Kamis menyetujui undang-undang yang dikenal sebagai “Justice Against Sponsors of Terrorism Act (JASTA)” tersebut. Hampir 3 ribu orang tewas dalam serangan pesawat bajakan terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) 15 tahun silam.
Menurut RUU ini, keluarga korban mempunyai hak untuk menuntut di pengadilan AS atas setiap tindakan yang dilakukan oleh unsur pemerintah Arab Saudi yang diduga turut terlibat dalam Tragedi WTC pada 2001 lalu.
"Sulit untuk mengambil nilai dari sikap mereka yang tidak mengetahui konsekuensi dari suara mereka," kata Earnest saat konferensi pers di Gedung Putih seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (1/10/2016).
"Tetapi jika mereka, dimana di sekolah dasar Amerika Serikat benar adalah benar, mengaku tidak tahu itu bukanlah sebuah alasan. Terutama ketika itu menyangkut keamanan nasional kita dan keselamatan serta keamanan para diplomat dan anggota dinas kami," imbuhnya.
Earnest mengatakan Obama telah membahas secara terbuka potensi dari dampak negatif dari JASTA pada bulan April lalu. "Saya pikir apa yang telah kita lihat di Kongres Amerika Serikat adalah kasus klasik yang akan menimbulkan penyesalan dengan cepat," tukasnya.
(ian)