Legislator Sebut Demonstran Charlotte Pembenci Kulit Putih
A
A
A
WASHINGTON - Seorang anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik yang mewakili dari Charlotte mengecam aksi demonstrasi di wilayah itu. Ia mengatakan bahwa mereka melakukan aksi demonstrasi karena membenci orang kulit putih.
Robert Pittenger mengatakan hal itu saat diwawancarai oleh jurnalis BBC dalam acara BBC Newsnight ketika ditanya apa yang menjadi permasalahan para demonstran. "Permasalahan yang ada dalam pikiran mereka adalah kebencian, kemarahan, mereka membenci orang kulit putih karena orang kulit putih sukses dan mereka tidak," katanya.
Belakangan, Pittenger merilis sebuah pernyataan permintaan maaf atas apa yang dikatannya setelah komentarnya menuai protes dan dikutuk oleh Partai Demokrat seperti dikutip dari Fox News, Jumat (23/9/2016).
"Apa yang terjadi di kota saya sekarang menghancurkan hati saya. Kesedihan saya membawa saya untuk menanggapi pertanyaan wartawan dengan cara yang saya sesali," katanya dalam pernyataan permintaan maafnya.
Para pengunjuk rasa berkumpul di jalan-jalan Charlotte dan telah memasuki malam ketiga pada Kamis, meskipun demonstrasi itu dilakukan dengan damai. Dua malam sebelumnya aksi protes berujung kerusuhan yang merusak sejumlah properti, korban luka dan satu orang tewas.
Aksi unjuk rasa ini dipicu penembakan polisi terhadap seorang pria kulit hitam Keith Scott (43). Polis menyatakan korban membawa senjata api. Namun pernyataan pihak kepolisian dibantah oleh keluarga korban yang menyatakan saat penembakan terjadi Scott memegang buku, bukan senjata api.
Robert Pittenger mengatakan hal itu saat diwawancarai oleh jurnalis BBC dalam acara BBC Newsnight ketika ditanya apa yang menjadi permasalahan para demonstran. "Permasalahan yang ada dalam pikiran mereka adalah kebencian, kemarahan, mereka membenci orang kulit putih karena orang kulit putih sukses dan mereka tidak," katanya.
Belakangan, Pittenger merilis sebuah pernyataan permintaan maaf atas apa yang dikatannya setelah komentarnya menuai protes dan dikutuk oleh Partai Demokrat seperti dikutip dari Fox News, Jumat (23/9/2016).
"Apa yang terjadi di kota saya sekarang menghancurkan hati saya. Kesedihan saya membawa saya untuk menanggapi pertanyaan wartawan dengan cara yang saya sesali," katanya dalam pernyataan permintaan maafnya.
Para pengunjuk rasa berkumpul di jalan-jalan Charlotte dan telah memasuki malam ketiga pada Kamis, meskipun demonstrasi itu dilakukan dengan damai. Dua malam sebelumnya aksi protes berujung kerusuhan yang merusak sejumlah properti, korban luka dan satu orang tewas.
Aksi unjuk rasa ini dipicu penembakan polisi terhadap seorang pria kulit hitam Keith Scott (43). Polis menyatakan korban membawa senjata api. Namun pernyataan pihak kepolisian dibantah oleh keluarga korban yang menyatakan saat penembakan terjadi Scott memegang buku, bukan senjata api.
(ian)