Perang Narkoba di Filipina, Duterte Tolak Darurat Militer

Kamis, 22 September 2016 - 04:39 WIB
Perang Narkoba di Filipina, Duterte Tolak Darurat Militer
Perang Narkoba di Filipina, Duterte Tolak Darurat Militer
A A A
MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengakui menghadapi kesulitan dalam memecahkan masalah narkoba di negaranya meski perang melawan narkoba masih dikobarkan. Presiden Duterte juga menolak memberlakukan darurat militer dalam perang narkoba.

“Bagaimana cara mengatasi hal ini? Saya tidak bisa menjemput mereka, membunuh mereka. Itu tidak mungkin, tapi saya tidak ingin darurat militer,” katanya.

Berbicara pada peringatan 44 tahun Deklarasi Darurat Militer saat berkunjung ke Camp Elias Angeles San Jose di Pili, Camarines Sur, Duterte mengatakan bahwa masalah narkoba telah merusak pejabat pemerintah dan para personel, termasuk anggota Biro Investigasi Nasional, polisi dan hakim.

”Ini akan menghancurkan anak-anak, cucu Anda dan generasi berikutnya,” ujarnya mengacu pada ancaman bahaya narkoba, seperti dikutip Philstar, Kamis (22/9/2016).

Duterte telah dikecam berbagai pihak atas pembunuhan di luar hukum yang merajalela di Filipina terkait perang melawan narkoba. Meski demikian, dia menegaskan bahwa Pemerintah Filipina tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.

Dia telah “mengetuk” Angkatan Bersenjata Filipina untuk bergabung dengan polisi dalam perang narkoba.

Duterte menginginkan militer dan polisi Filipina kuat tanpa ada praktik korupsi. Sebab, kata dia, korupsi akan berefek negatif dalam memimpin negara.

”Saya tidak bisa menjalankan negara dengan Angkatan Bersenjata yang lemah, dan saya tidak bisa menjalankan negara dengan polisi yang korup,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0822 seconds (0.1#10.140)