Rusia Dituding Serang Konvoi Bantuan Kemanusiaan di Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Jet-jet tempur, yang diduga jet tempur milik tentara Rusia atau Suriah dilaporkan telah melakukan serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan PBB di Suriah. Konvoi bantuan itu diserang ketika hendak memasuki Aleppo.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, jet-jet tempur tersebut melakukan puluhan serangan di sekitar Aleppo, yang beberapa diantaranya mengenai konvoi bantuan kemanusiaan PBB. Setidaknya 32 orang tewas dalam serangan tersebut.
Melansir Al Jazeera pada Selasa (20/9), kelompok yang berbasis di London itu mengatakan, truk-truk bantuan PBB itu diserang saat melakukan pengiriman rutin ke Aleppo.
Seorang pejabat Bulan Sabit Merah Suriah membenarkan, kendaraan bantuan yang dioperasikan oleh mereka telah menjadi target serangan udara, ketika jet-jet tempur mulai kembali melakukan serangan ke Aleppo.
Staffan de Mistura, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, mengecam keras serangan tersebut. "Kami benar-benar marah dengan adanya serangan ini, konvoi itu hasil dari proses panjang izin dan persiapan untuk membantu warga sipil yang terisolasi," katanya.
Serangan ini sendiri terjadi di tengah kabar telah berakhirnya gencatan senjata yang berlangsung di Suriah. Gencatan senjata di Suriah dimulai pada pekan lalu, setelah adanya kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, jet-jet tempur tersebut melakukan puluhan serangan di sekitar Aleppo, yang beberapa diantaranya mengenai konvoi bantuan kemanusiaan PBB. Setidaknya 32 orang tewas dalam serangan tersebut.
Melansir Al Jazeera pada Selasa (20/9), kelompok yang berbasis di London itu mengatakan, truk-truk bantuan PBB itu diserang saat melakukan pengiriman rutin ke Aleppo.
Seorang pejabat Bulan Sabit Merah Suriah membenarkan, kendaraan bantuan yang dioperasikan oleh mereka telah menjadi target serangan udara, ketika jet-jet tempur mulai kembali melakukan serangan ke Aleppo.
Staffan de Mistura, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, mengecam keras serangan tersebut. "Kami benar-benar marah dengan adanya serangan ini, konvoi itu hasil dari proses panjang izin dan persiapan untuk membantu warga sipil yang terisolasi," katanya.
Serangan ini sendiri terjadi di tengah kabar telah berakhirnya gencatan senjata yang berlangsung di Suriah. Gencatan senjata di Suriah dimulai pada pekan lalu, setelah adanya kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
(esn)