Indonesia Desak GNB Terus Dukung Kemerdekaan Palestina
A
A
A
CARACAS - Pemerintah Indonesia mendesak seluruh negara Gerakan Non-Blok (GNB) untuk terus memberikan dukungan terhadap perjuangan bangsa dan negara Palestina untuk menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat dengan ibukota di Yerusalem Timur. Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat memberikan pernyataan pada Pertemuan Tingkat Menteri Komite Palestina negara-negara GNB, di Pulau Margarita, Venezuela.
Retno dalam pernyatannya menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh anggota GNB agar proses perdamaian Palestina segera dimulai kembali. Dalam hal ini, Indonesia sepenuhnya mendukung inisiatif Pemerintah Perancis untuk memulai kembali proses perdamaian. Indonesia juga mendorong peningkatan peranan track two, termasuk civil society organization dalam memperkuat dukungan bagi proses perdamaian.
"Berbagai proses dan inisiatif yang dilakukan untuk mendukung terciptanya perdamaian di Palestina harus didukung" tegas Menu RI.
Dia juga menyerukan masyarakat internasional perlu memberikan tekanan yang lebih besar agar Israel dapat segera menghentikan berbagai tindak kekerasan dan pelanggaran HAM yang selama ini dilakukan terhadap rakyat Palestina. Selain itu, Israel juga harus menghentikan kegiatan pembangunan illegal di wilayah pendudukan Palestina.
"Israel tidak boleh dibiarkan menikmati keuntungan ekonomi dari wilayah pendudukannya" tutur Retno, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Jumat (16/9).
Retno menegaskan bahwa solidaritas terhadap masyrakat Palestina harus diperkuat. Dalam hal ini Retno menyerukan kembali pentingnya untuk terus berkontribusi dalam pemberian batuan teknis kepada Palestina. Indonesia mengingatkan bahwa dukungan kepada Palestina merupakan salah satu alasan utama pendirian GNB.
Oleh karena itu, Indonesia kembali serukan agar anggota GNB untuk terus memberikan dukungannya kepada perjuangan Palestina mencapai kemerdekaan secara penuh, dan bagi anggota GNB yang saat ini belum mengakui negara Palestina untuk dapat memberikan dukungannya dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
"Salah satu bentuk dukungan nyata Indonesia antara lain diwujudkan pada saat menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa ke-5 negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengenai Palestina dan Al Quds dan Al Sharif pada bulan Maret 2016 lalu" sambungnya.
Retno dalam pernyatannya menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh anggota GNB agar proses perdamaian Palestina segera dimulai kembali. Dalam hal ini, Indonesia sepenuhnya mendukung inisiatif Pemerintah Perancis untuk memulai kembali proses perdamaian. Indonesia juga mendorong peningkatan peranan track two, termasuk civil society organization dalam memperkuat dukungan bagi proses perdamaian.
"Berbagai proses dan inisiatif yang dilakukan untuk mendukung terciptanya perdamaian di Palestina harus didukung" tegas Menu RI.
Dia juga menyerukan masyarakat internasional perlu memberikan tekanan yang lebih besar agar Israel dapat segera menghentikan berbagai tindak kekerasan dan pelanggaran HAM yang selama ini dilakukan terhadap rakyat Palestina. Selain itu, Israel juga harus menghentikan kegiatan pembangunan illegal di wilayah pendudukan Palestina.
"Israel tidak boleh dibiarkan menikmati keuntungan ekonomi dari wilayah pendudukannya" tutur Retno, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Jumat (16/9).
Retno menegaskan bahwa solidaritas terhadap masyrakat Palestina harus diperkuat. Dalam hal ini Retno menyerukan kembali pentingnya untuk terus berkontribusi dalam pemberian batuan teknis kepada Palestina. Indonesia mengingatkan bahwa dukungan kepada Palestina merupakan salah satu alasan utama pendirian GNB.
Oleh karena itu, Indonesia kembali serukan agar anggota GNB untuk terus memberikan dukungannya kepada perjuangan Palestina mencapai kemerdekaan secara penuh, dan bagi anggota GNB yang saat ini belum mengakui negara Palestina untuk dapat memberikan dukungannya dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
"Salah satu bentuk dukungan nyata Indonesia antara lain diwujudkan pada saat menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa ke-5 negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengenai Palestina dan Al Quds dan Al Sharif pada bulan Maret 2016 lalu" sambungnya.
(esn)