AS Kecam Pernyataan Netanyahu Soal Palestina
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melemparkan kecaman keras terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, terkait pernyataannya soal Palestina. Netanyahu menyebut Palestina berusaha untuk melakukan pembersihan etnis.
Netanyahu dalam pernyataannya pun mengisyaratkan negara-negara yang pro pendirian negara Palestina dengan pra-syarat seperti itu, juga berarti mendukung pembersihan etnis Yahudi.
Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyebut istilah pembersihan etnis adalah sesuatu hal yang menganggu dan tidak pantas. Hal ini juga tidak membantu upaya damai dengan Palestina.
"Kami jelas sangat tidak setuju dengan karakterisasi bahwa mereka yang menentang aktivitas pemukiman atau melihatnya sebagai hambatan bagi perdamaian yang entah bagaimana sama dengan menyerukan pembersihan etnis Yahudi dari Tepi Barat. Kami percaya bahwa menggunakan jenis terminologi seperti itu adalah tidak pantas dan tidak membantu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Elizabeth Trudeau.
"Pembangunan pemukiman warga Yahudi oleh Israel di Judea dan Samaria menimbulkan pertanyaan nyata tentang niat jangka panjang Israel di Tepi Barat," sambungnya, seperti dilansir Haretz pada Senin (12/9).
Netanyahu dalam pernyataannya pun mengisyaratkan negara-negara yang pro pendirian negara Palestina dengan pra-syarat seperti itu, juga berarti mendukung pembersihan etnis Yahudi.
Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyebut istilah pembersihan etnis adalah sesuatu hal yang menganggu dan tidak pantas. Hal ini juga tidak membantu upaya damai dengan Palestina.
"Kami jelas sangat tidak setuju dengan karakterisasi bahwa mereka yang menentang aktivitas pemukiman atau melihatnya sebagai hambatan bagi perdamaian yang entah bagaimana sama dengan menyerukan pembersihan etnis Yahudi dari Tepi Barat. Kami percaya bahwa menggunakan jenis terminologi seperti itu adalah tidak pantas dan tidak membantu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Elizabeth Trudeau.
"Pembangunan pemukiman warga Yahudi oleh Israel di Judea dan Samaria menimbulkan pertanyaan nyata tentang niat jangka panjang Israel di Tepi Barat," sambungnya, seperti dilansir Haretz pada Senin (12/9).
(esn)