Cegah Aksi Teror, Prancis Awasi 15 Ribu Warganya
A
A
A
PARIS - Pemerintah Prancis mengaku saat ini tengah memantau 15 ribu warganya yang diduga terkena pengaruh paham radikal. Ini dilakukan Paris untuk mencegah kembali terjadinya aksi teror di negara mereka, setelah pekan lalu pemerintah Prancis mengaku telah mendeteksi adanya sel teroris baru di negara mereka.
Paris menyatakan, mereka menduga akan ada serangan baru yang dilancarakan oleh sel teroris baru tersebut. Oleh karena itu, peningkatan pengawasan perlu dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi.
"Minggu ini setidaknya ada dua serangan yang berhasil digagalkan. Saat ini kepolisian dan intelijen tengah memantau 15 ribu orang yang diduga terkena pengaruh radikal," kata Perdana Menteri Prancis Manuel Valls dalam sebuah wawancara dengan media setempat.
"Akan ada serangan baru, akan ada korban yang tidak bersalah. Ini juga peran saya untuk mengatakan kebenaran ini kepada orang-orang Perancis," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (11/9).
Prancis sendiri memang masih dalam kondisi darurat setelah serangan di Paris pada akhir tahun lalu. Kondisi darurat diperpanjang setelah adanya serangan truk yang menewaskan puluhan orang beberapa waktu lalu.
Paris menyatakan, mereka menduga akan ada serangan baru yang dilancarakan oleh sel teroris baru tersebut. Oleh karena itu, peningkatan pengawasan perlu dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi.
"Minggu ini setidaknya ada dua serangan yang berhasil digagalkan. Saat ini kepolisian dan intelijen tengah memantau 15 ribu orang yang diduga terkena pengaruh radikal," kata Perdana Menteri Prancis Manuel Valls dalam sebuah wawancara dengan media setempat.
"Akan ada serangan baru, akan ada korban yang tidak bersalah. Ini juga peran saya untuk mengatakan kebenaran ini kepada orang-orang Perancis," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (11/9).
Prancis sendiri memang masih dalam kondisi darurat setelah serangan di Paris pada akhir tahun lalu. Kondisi darurat diperpanjang setelah adanya serangan truk yang menewaskan puluhan orang beberapa waktu lalu.
(esn)