Diki, Bocah Jenius 12 Tahun Asal Indonesia Masuk Universitas Kanada
A
A
A
ONTARIO - Cendikiawan Suryaatmadja nama bocah jenius berusia 12 tahun asal Indonesia ini. Di usianya yang baru 12 tahun, bocah yang biasa disapa Diki ini sudah diterima di University of Waterloo, Ontario, Kanada.
Diki akan belajar fisika. Dia juga akan mengambil kelas tambahan untuk studi matematika, kimia dan ekonomi di kampus Kanada tersebut.
Bocah jenius ini bisa belajar bahasa Inggris secara cepat dengan menonton film. Diki tercatat sebagai mahasiswa termuda yang pernah mendaftar di University of Waterloo. Demikian keterangan seorang staf penerimaan universitas top di Kanda itu.
Pihak staf penerimaan mahasiswa di University of Waterloo mengatakan kepada media Kanada bahwa umur bukan faktor dalam keputusan mereka untuk menerima Diki. Menurut mereka, Diki memiliki salah satu catatan akademik terbaik dari siapa pun yang pernah diterima di kampus tersebut.
”Dia memiliki nilai fenomenal,” kata Andre Jardin, pejabat asosiasi penerimaan kampus kepada penyiar CTV, yang dikutip Kamis (8/9/2016). ”Dia sepenuhnya siap secara akademis. Apa yang kita harus lihat adalah adalah kenyataan bahwa dia adalah seorang anak 12 tahun,” katanya lagi.
Diki dalam wawancaranya dengan lembaga penyiaran publik CBC mengatakan bahwa dia sangat bersemangat untuk bertemu mahasiswa baru. ”Dan memiliki teman baru,” katanya. Dia ingin menerapkan apa yang dia pelajari di bidang energi terbarukan.
Di Kanada, bocah ini akan tinggal bersama ayahnya di sebuah apartemen di dekat kampus. Semantara itu, di Amerika Serikat (AS) juga ada bocah 12 tahun bernama Jeremy Shuler, yang diterima Cornell University di New York.
Diki akan belajar fisika. Dia juga akan mengambil kelas tambahan untuk studi matematika, kimia dan ekonomi di kampus Kanada tersebut.
Bocah jenius ini bisa belajar bahasa Inggris secara cepat dengan menonton film. Diki tercatat sebagai mahasiswa termuda yang pernah mendaftar di University of Waterloo. Demikian keterangan seorang staf penerimaan universitas top di Kanda itu.
Pihak staf penerimaan mahasiswa di University of Waterloo mengatakan kepada media Kanada bahwa umur bukan faktor dalam keputusan mereka untuk menerima Diki. Menurut mereka, Diki memiliki salah satu catatan akademik terbaik dari siapa pun yang pernah diterima di kampus tersebut.
”Dia memiliki nilai fenomenal,” kata Andre Jardin, pejabat asosiasi penerimaan kampus kepada penyiar CTV, yang dikutip Kamis (8/9/2016). ”Dia sepenuhnya siap secara akademis. Apa yang kita harus lihat adalah adalah kenyataan bahwa dia adalah seorang anak 12 tahun,” katanya lagi.
Diki dalam wawancaranya dengan lembaga penyiaran publik CBC mengatakan bahwa dia sangat bersemangat untuk bertemu mahasiswa baru. ”Dan memiliki teman baru,” katanya. Dia ingin menerapkan apa yang dia pelajari di bidang energi terbarukan.
Di Kanada, bocah ini akan tinggal bersama ayahnya di sebuah apartemen di dekat kampus. Semantara itu, di Amerika Serikat (AS) juga ada bocah 12 tahun bernama Jeremy Shuler, yang diterima Cornell University di New York.
(mas)