Ospek Universitas di Rusia, Para Mahasiswa Dipaksa Parade Telanjang
A
A
A
KEMEROVO - Sebuah universitas di wilayah Kemerovo, Siberia, Rusia , dikecam publik setelah foto parade telanjang para mahasiswa lelaki dan perempuan menyebar secara online. Parade aneh itu bagian dari kegiatan penerimaan mahasiswa baru atau biasa dikenal sebagai ospek.
Para mahasiswa Kemerovo State University (KemSU) itu upacara penerimaan mereka belangsung selama akhir pekan di kamp rekreasi universitas di wilayah Podyakovo. Namun, beberapa mahasiswa telah berbagi foto parade itu secara online pada hari Selasa yang akhirnya menyebar ke publik.
Salah satu foto yang beredar menunjukkan kelompok mahasiswa, baik lelaki maupun perempuan berpose melucuti pakaian.
Skandal ini memicu komite investasi di wilayah Kemerovo melakukan inspeksi ke universitas untuk memantau kegiatan di KemSu hingga Jumat (9/9/2016).
Sejauh ini, tiga karyawan KemSU telah dipaksa untuk mengundurkan diri, termasuk dekan jurusan sejarah dan dua deputinya. Tapi para mahasiswa yang mengambil bagian dalam parade itu belum menghadapi hukuman.
Beberapa mahasiwa mengatakan bahwa mereka melucuti pakaian secara sukarela. Namun, seorang mahasiswa perempuan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada media lokal VSE42, bahwa mahasiswa senior mereka telah memaksa para mahasiswa baru untuk menanggalkan pakaian.
”Ketika mereka gagal untuk membujuk kami, mereka mulai mengancam kami dengan kekerasan fisik,” kata mahasiswi itu, seperti dikutip Russia Today, semalam (7/9/2016).
”Ada ancaman bahwa mereka akan datang ke kamar tidur kami di malam hari dan melumuri kami dengan kotoran, memotret, dan mem-posting di website. Kami menyerah dan pakaian itu (dilucuti),” lanjut dia.
Setelah dekan kampus dipecat, para mahasiswa KemSU meluncurkan kampanye untuk mendukung dekan tersebut melalui situs Change.org. Kampanye dukungan juga muncul di media sosial dengan hastag berbahasa Rusia #язаис
Para mahasiswa Kemerovo State University (KemSU) itu upacara penerimaan mereka belangsung selama akhir pekan di kamp rekreasi universitas di wilayah Podyakovo. Namun, beberapa mahasiswa telah berbagi foto parade itu secara online pada hari Selasa yang akhirnya menyebar ke publik.
Salah satu foto yang beredar menunjukkan kelompok mahasiswa, baik lelaki maupun perempuan berpose melucuti pakaian.
Skandal ini memicu komite investasi di wilayah Kemerovo melakukan inspeksi ke universitas untuk memantau kegiatan di KemSu hingga Jumat (9/9/2016).
Sejauh ini, tiga karyawan KemSU telah dipaksa untuk mengundurkan diri, termasuk dekan jurusan sejarah dan dua deputinya. Tapi para mahasiswa yang mengambil bagian dalam parade itu belum menghadapi hukuman.
Beberapa mahasiwa mengatakan bahwa mereka melucuti pakaian secara sukarela. Namun, seorang mahasiswa perempuan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada media lokal VSE42, bahwa mahasiswa senior mereka telah memaksa para mahasiswa baru untuk menanggalkan pakaian.
”Ketika mereka gagal untuk membujuk kami, mereka mulai mengancam kami dengan kekerasan fisik,” kata mahasiswi itu, seperti dikutip Russia Today, semalam (7/9/2016).
”Ada ancaman bahwa mereka akan datang ke kamar tidur kami di malam hari dan melumuri kami dengan kotoran, memotret, dan mem-posting di website. Kami menyerah dan pakaian itu (dilucuti),” lanjut dia.
Setelah dekan kampus dipecat, para mahasiswa KemSU meluncurkan kampanye untuk mendukung dekan tersebut melalui situs Change.org. Kampanye dukungan juga muncul di media sosial dengan hastag berbahasa Rusia #язаис
(mas)