Duterte Dinilai Labil Sikapi Konflik Laut China Selatan

Rabu, 07 September 2016 - 22:01 WIB
Duterte Dinilai Labil Sikapi Konflik Laut China Selatan
Duterte Dinilai Labil Sikapi Konflik Laut China Selatan
A A A
JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte terkenal keras dan tegas. Namun, menurut pengamat hukum internasional dari Universitas Hofstra, Amerika Serikat (AS), Julian Ku, hal itu tidak berlaku ketika Duterte berbicara mengenai konflik Laut China Selatan.

Duterte, jelas Julian, terkadang berbicara sangat keras mengenai konflik di kawasan itu. Tapi, terkadang mantan Walikota Davao itu berbicara sangat pelan dan lemah mengenai hal ini.

Padahal sebagai pihak yang memulai sengketa dan membawa hal ini pada Pengadilan Arbitrase, Filipina seharusnya tetap memperjuangkan klaim itu. Sayangnya, Duterte tidak terlalu jelas mengenai apa yang ingin dia lakukan dengan China terkait konflik Laut China Selatan.

“Masalahnya, Duterte tidak jelas mengenai apa yang ingin dilakukannya. Terkadang dia mengatakan isu (Laut China Selatan) sangatlah penting, tapi di lain waktu dia mengatakan selama kerjasama dengan China berjalan, semua baik-baik saja. Saya pikir Duterte seharusnya lebih konsisten mengenai apa yang dia inginkan,” kata Julian pada Rabu (7/9).

Dia menambahkan, karena Filipina yang pertama kali membawa kasus ini ke pengadilan, maka jika mereka merasa ingin membuat perjanjian dengan China dan menarik tuntutan, hal itu bisa saja dilakukan. Akan tetapi, dia berpendapat hal itu kemungkinan kecil akan terjadi, dan walaupun terjadi itu tidak akan memberikan keuntungan apa-apa untuk Filipina.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3568 seconds (0.1#10.140)