Ngaku Nabi Isa dan Ancam Bunuh PM Najib, Pria Malaysia Ditangkap
A
A
A
KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia menangkap seorang pria yang mengaku sebagai Nabi Isa. Pria tersebut telah mengancam akan membunuh Perdana Menteri Najib Razak dan Kepala Polisi Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Khalid Abu Bakar.
Pria pengaku Nabi Isa itu berusia 34 tahun asal Kedah. Dia awalnya mengemudikan mobil dengan tulisan aneh di kawasan Jalan Tun Razak pada hari Kamis sekitar pukul 16.30.
Pelat mobil itu tertulis “WWE3621” dan tulisan aneh berbunyi:”KERAJAAN EMPAYAR LANGKASUKA NUSANTARA TUANKU RAJA MERONGMAHAWANGSA II SULTAN KEDAH ASAL IMAM ALMAHDI".
Sumber polisi mengatakan pria tersebut berada di mobil bersama istri dan putrinya. Dia memarahi polisi karena berani menghentikan mobilnya dan meremehkan polisi karena tidak tahu siapa dirinya.
Dia bahkan mengatakan kepada polisi bahwa dia akan membunuh kepala polisi Malaysia dan Perdana Menteri Najib Razak. Dia akhirnya ditangkap dan dibawa ke kantor polisi lalu lintas.
”Dia kemudian mengklaim bahwa dia adalah Yesus Kristus dan mengatakan dia akan membunuh Penguasa Melayu dan mengambil alih Putrajaya,” kata sumber itu, seperti dikutip The Star, Jumat (26/8/2016).
Pria pengaku Nabi Isa itu berusia 34 tahun asal Kedah. Dia awalnya mengemudikan mobil dengan tulisan aneh di kawasan Jalan Tun Razak pada hari Kamis sekitar pukul 16.30.
Pelat mobil itu tertulis “WWE3621” dan tulisan aneh berbunyi:”KERAJAAN EMPAYAR LANGKASUKA NUSANTARA TUANKU RAJA MERONGMAHAWANGSA II SULTAN KEDAH ASAL IMAM ALMAHDI".
Sumber polisi mengatakan pria tersebut berada di mobil bersama istri dan putrinya. Dia memarahi polisi karena berani menghentikan mobilnya dan meremehkan polisi karena tidak tahu siapa dirinya.
Dia bahkan mengatakan kepada polisi bahwa dia akan membunuh kepala polisi Malaysia dan Perdana Menteri Najib Razak. Dia akhirnya ditangkap dan dibawa ke kantor polisi lalu lintas.
”Dia kemudian mengklaim bahwa dia adalah Yesus Kristus dan mengatakan dia akan membunuh Penguasa Melayu dan mengambil alih Putrajaya,” kata sumber itu, seperti dikutip The Star, Jumat (26/8/2016).
(mas)