Warganya Dipenggal, Filipina Habisi 11 Militan Abu Sayyaf
A
A
A
MANILA - Pasukan Filipina membunuh 11 militan Abu Sayyaf, termasuk seorang komandannya, dalam sebuah serangan pada hari Jumat (26/8/2016). Serangan diluncurkan setelah seorang sandera asal Filipina dipenggal lantaran keluarganya tak mampu membayar uang tebusan.
Komandan militer regional di Filipina, Mayor Filemon Tan mengatakan 17 tentara Filipina terluka ketika terjadi pertempuran dengan kelompok Abu Sayyaf.
Pertempuran pecah ketika ratusan tentara Angkatan Darat Filipina mengepung kawasan hutan pegunungan di Patikul, Provinsi Sulu, di mana sekitar 100 militan Abu Sayyaf menyebar.
Di antara 11 militan Abu Sayyaf yang tewas adalah Amah Maas. Dia adalah komandan senior yang terlibat penculikan terhadap sandera asing termasuk dari Eropa untuk mendapatkan tebusan.
Serangan militer Filipina ini diluncurkan setelah Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan militernya untuk menghancurkan Abu Sayyaf. Perintah keluar tak lama setelah seorang sandera remaja Filipina, Patrick James Aldovar, 18, dieksekusi kelompok Abu Sayyaf pada hari Rabu.
”Perintah presiden adalah untuk memburu dan menghancurkan Abu Sayyaf, jadi itulah apa yang kita lakukan,” kata Tan, seperti dikutip New York Times.
Menurutnya, lebih dari 1.200 tentara, termasuk pasukan dari komando pasukan khusus, terlibat dalam serangan di Patikul dan pedalaman lainnya di Sulu.
Ribuan tentara tambahan telah diterbangkan oleh pesawat kargo C130 ke Sulu dan pulau terdekat di Basilan untuk membantu meluncurkan serangan terhadap Abu Sayyaf.
Abu Sayyaf telah masuk dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh AS dan Filipina. Kelompok ini telah terlibat pengeboman, penculikan dan eksekusi sandera.
Komandan militer regional di Filipina, Mayor Filemon Tan mengatakan 17 tentara Filipina terluka ketika terjadi pertempuran dengan kelompok Abu Sayyaf.
Pertempuran pecah ketika ratusan tentara Angkatan Darat Filipina mengepung kawasan hutan pegunungan di Patikul, Provinsi Sulu, di mana sekitar 100 militan Abu Sayyaf menyebar.
Di antara 11 militan Abu Sayyaf yang tewas adalah Amah Maas. Dia adalah komandan senior yang terlibat penculikan terhadap sandera asing termasuk dari Eropa untuk mendapatkan tebusan.
Serangan militer Filipina ini diluncurkan setelah Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan militernya untuk menghancurkan Abu Sayyaf. Perintah keluar tak lama setelah seorang sandera remaja Filipina, Patrick James Aldovar, 18, dieksekusi kelompok Abu Sayyaf pada hari Rabu.
”Perintah presiden adalah untuk memburu dan menghancurkan Abu Sayyaf, jadi itulah apa yang kita lakukan,” kata Tan, seperti dikutip New York Times.
Menurutnya, lebih dari 1.200 tentara, termasuk pasukan dari komando pasukan khusus, terlibat dalam serangan di Patikul dan pedalaman lainnya di Sulu.
Ribuan tentara tambahan telah diterbangkan oleh pesawat kargo C130 ke Sulu dan pulau terdekat di Basilan untuk membantu meluncurkan serangan terhadap Abu Sayyaf.
Abu Sayyaf telah masuk dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh AS dan Filipina. Kelompok ini telah terlibat pengeboman, penculikan dan eksekusi sandera.
(mas)