Kebut Proyek, Pekerja Korut Dipaksa Konsumsi Sabu-Sabu?
A
A
A
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un dilaporkan memberi tenggat waktu ketat untuk proyek-proyek pembangunan demi meningkatkan citra Korea Utara (Korut). Para pekerja bangunan pun dikabarkan dipaksa mengkonsumsi crystal meth atau dikenal sebagai sabu-sabu untuk membantu mereka mengebut proyek.
Pemerintah Korut memerintahkan proyek pembangunan di Ibu Kota Pyongyang selesai sebelum musim dingin tiba.
Tapi taktik mempercepat pelaksanaan proyek dengan memanfaatkan narkoba untuk para pekerja bangunan telah menyebabkan munculnya graffiti bernada sindiran di berbagai bangunan.
Salah satu tulisan di bangunan ada yang berbunyi; ”kecepatan Pyongyang adalah kecepatan narkoba”. Menurut laporan Radio Free Asia, para kritikus menjuluki pekerja bangunan Korut sebagai “pasukan naroba”.
Kini, para pejabat di Kota Pyongyang bersumpah untuk melacak mereka yang bertanggung jawab dan memperingatkan bahwa orang yang tertangkap membuat graffiti akan dihukum berat.
“Penyidik memperingatkan pekerja konstruksi bahwa mereka akan dihukum berat untuk insiden lebih lanjut dari jenis ini,” kata sumber di Korut.
Ancaman aparat Korut untuk mencari dan menangkap para pelaku pembuat graffiti dianggap sia-sia karena vandalism sudah bermunculan secara signifikan di Kota Pyongyang.
“Sudah ada banyak graffiti dengan konten cabul di lokasi konstruksi atau di toilet umum, dan bahkan jika graffiti ini bernada politik,” lanjut sumber tersebut, seperti dikutip dari Mirror, Jumat (12/8/2016).
Pemerintah Korut memerintahkan proyek pembangunan di Ibu Kota Pyongyang selesai sebelum musim dingin tiba.
Tapi taktik mempercepat pelaksanaan proyek dengan memanfaatkan narkoba untuk para pekerja bangunan telah menyebabkan munculnya graffiti bernada sindiran di berbagai bangunan.
Salah satu tulisan di bangunan ada yang berbunyi; ”kecepatan Pyongyang adalah kecepatan narkoba”. Menurut laporan Radio Free Asia, para kritikus menjuluki pekerja bangunan Korut sebagai “pasukan naroba”.
Kini, para pejabat di Kota Pyongyang bersumpah untuk melacak mereka yang bertanggung jawab dan memperingatkan bahwa orang yang tertangkap membuat graffiti akan dihukum berat.
“Penyidik memperingatkan pekerja konstruksi bahwa mereka akan dihukum berat untuk insiden lebih lanjut dari jenis ini,” kata sumber di Korut.
Ancaman aparat Korut untuk mencari dan menangkap para pelaku pembuat graffiti dianggap sia-sia karena vandalism sudah bermunculan secara signifikan di Kota Pyongyang.
“Sudah ada banyak graffiti dengan konten cabul di lokasi konstruksi atau di toilet umum, dan bahkan jika graffiti ini bernada politik,” lanjut sumber tersebut, seperti dikutip dari Mirror, Jumat (12/8/2016).
(mas)