Bahan Bakar Habis, F-16 Tak Tembak Erdogan saat Kudeta
A
A
A
ISTANBUL - Pilot pesawat militer F-16 Turki pelaku kudeta yang mendekati pesawat Presiden Tayyip Erdogan tidak menembakkan rudal karena pesawat tempur itu kehabisan bahan bakar dan harus mengubah rute. Demikian laporan surat kabar Turki pro-Pemerintah Erdogan, Yeni Safak.
Lantaran pesawat F-16 kehabisan bahan bakar itulah, nyawa Presiden Erdogan terselamatkan. Menurut laporan media itu, pesawat jet tempur F-16 sudah melacak pesawat Erdogan di radar, tapi tidak bisa bergerak lebih dekat untuk menembakkan rudal karena bahan bakar menipis.
Mantan perwira militer Turki yang mengetahui peristiwa itu pernah mengatakan kepada Reuters, bahwa alasan pesawat Erdogan tidak ditembak jatuh oleh pilot pelaku kudeta sampai saat ini masih misterius.
”Setidaknya dua F-16 mengganggu pesawat Erdogan di udara dan saat perjalanan ke Istanbul,” kata mantan perwira militer tersebut.
Surat kabar Yeni Safak, dalam laporannya yang dikutip Jumat (5/8/2016), menulis bahwa Presiden Erdogan berhasil melakukan tipuan kematian dua kali dalam semalam pada tanggal 15 Juni 2016, atau malam ketika kudeta militer berlangsung. Erdogan saat itu meninggalkan hotel di kota resor Marmaris, tempat di mana dia sedang liburan bersama keluarga.
Di hotel tersebut, Erdogan dilaporkan dicoba untuk dibunuh para pasukan militer yang terlibat kudeta, namun gagal. Setelah itu, Erdogan kembali dicoba dibunuh di mana pesawat yang membawanya pulang ke Istanbul hendak ditembak jatuh oleh pesawat jet tempur F-16 yang dipiloti pasukan pemberontak.
Setelah batal ditembak jatuh, pesawat Erdogan, Gulfstream IV TC-ATA, terus melakukan penerbangan tanpa terdeteksi pilot-pilot pemberontak hingga akhirnya mendarat di Istanbul pada Sabtu fajar, 16 Juli 2016.
Area liburan Erdogan di Marmaris dibombardir setelah ditinggalkan Erdogan. Menurut laporan media Turki, ada 25 pasukan yang ditugaskan untuk membunuh Erdogan. Mereka dikirim ke Marmaris dengan helikopter.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim juga dilaporkan jadi target pembunuhan di Istanbul selama upaya kudeta berlangsung, tapi dia berhasil melarikan diri.
Erdogan pernah membenarkan upaya pembunuhan terhadap dirinya saat berada di Marmaris. Namun, dia tetap merahasiakan apa yang terjadi saat dia pesawatnya dijadikan target pesawat jet tempur F-16 oleh pelaku kudeta.
Lantaran pesawat F-16 kehabisan bahan bakar itulah, nyawa Presiden Erdogan terselamatkan. Menurut laporan media itu, pesawat jet tempur F-16 sudah melacak pesawat Erdogan di radar, tapi tidak bisa bergerak lebih dekat untuk menembakkan rudal karena bahan bakar menipis.
Mantan perwira militer Turki yang mengetahui peristiwa itu pernah mengatakan kepada Reuters, bahwa alasan pesawat Erdogan tidak ditembak jatuh oleh pilot pelaku kudeta sampai saat ini masih misterius.
”Setidaknya dua F-16 mengganggu pesawat Erdogan di udara dan saat perjalanan ke Istanbul,” kata mantan perwira militer tersebut.
Surat kabar Yeni Safak, dalam laporannya yang dikutip Jumat (5/8/2016), menulis bahwa Presiden Erdogan berhasil melakukan tipuan kematian dua kali dalam semalam pada tanggal 15 Juni 2016, atau malam ketika kudeta militer berlangsung. Erdogan saat itu meninggalkan hotel di kota resor Marmaris, tempat di mana dia sedang liburan bersama keluarga.
Di hotel tersebut, Erdogan dilaporkan dicoba untuk dibunuh para pasukan militer yang terlibat kudeta, namun gagal. Setelah itu, Erdogan kembali dicoba dibunuh di mana pesawat yang membawanya pulang ke Istanbul hendak ditembak jatuh oleh pesawat jet tempur F-16 yang dipiloti pasukan pemberontak.
Setelah batal ditembak jatuh, pesawat Erdogan, Gulfstream IV TC-ATA, terus melakukan penerbangan tanpa terdeteksi pilot-pilot pemberontak hingga akhirnya mendarat di Istanbul pada Sabtu fajar, 16 Juli 2016.
Area liburan Erdogan di Marmaris dibombardir setelah ditinggalkan Erdogan. Menurut laporan media Turki, ada 25 pasukan yang ditugaskan untuk membunuh Erdogan. Mereka dikirim ke Marmaris dengan helikopter.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim juga dilaporkan jadi target pembunuhan di Istanbul selama upaya kudeta berlangsung, tapi dia berhasil melarikan diri.
Erdogan pernah membenarkan upaya pembunuhan terhadap dirinya saat berada di Marmaris. Namun, dia tetap merahasiakan apa yang terjadi saat dia pesawatnya dijadikan target pesawat jet tempur F-16 oleh pelaku kudeta.
(mas)