Peretas Email Partai Demokrat Ingin Kambing Hitamkan Rusia
A
A
A
LONDON - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange mengatakan ia percaya Amerika Serikat (AS) hanya memiliki bukti situasional yang menunjukkan Rusia dalang peretasan puluhan ribu email milik Partai Demokrat. WikiLeaks adalah situs yang kemudian menyebarkan puluhan ribu email tersebut.
"Ada klaim yang menyatakan bahwa di dalam metada setelah seseorang mengkonversi sebuah dokumen ke format PDF dan di dalam sejumlah kasus, bahasa komputer yang digunakan untuk mengkonversi dokumen tersebut adalah bahasa Rusia," kata Assange seperti dikutip dari Russia Today Kamis (4/8/2016).
Assange menambahkan bahwa buktik keterlibatan Rusia hanya bisa ditanam dengan sengaja oleh seseorang yang ingin membuatnya terlihat bahwa Rusia berada di balik peretasan itu.
Sebelumnya Assange mengatakan bahwa ia percaya bahwa tuduhan dari Partai Demokrat adalah upaya untukk mengalihkan perhatian dari isi dokumen yang bocor.
Kremlin sendiri telah menolak tuduhan tersebut dengan menyebutnya sebagai tuduhan yang tidak masuk akal. Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov menyebut tudingan itu adalah gaya Amerika dimana langkah pertama adalah dengan menyalahkan pihak lain kemudian baru menyelidiki.
"Kami di Rusia menyelidiki dulu, sebelum menuduh siapa pun tentang sesuatu. Kami percaya itu lebih logis dan lebih benar,"kata Peskov.
"Ada klaim yang menyatakan bahwa di dalam metada setelah seseorang mengkonversi sebuah dokumen ke format PDF dan di dalam sejumlah kasus, bahasa komputer yang digunakan untuk mengkonversi dokumen tersebut adalah bahasa Rusia," kata Assange seperti dikutip dari Russia Today Kamis (4/8/2016).
Assange menambahkan bahwa buktik keterlibatan Rusia hanya bisa ditanam dengan sengaja oleh seseorang yang ingin membuatnya terlihat bahwa Rusia berada di balik peretasan itu.
Sebelumnya Assange mengatakan bahwa ia percaya bahwa tuduhan dari Partai Demokrat adalah upaya untukk mengalihkan perhatian dari isi dokumen yang bocor.
Kremlin sendiri telah menolak tuduhan tersebut dengan menyebutnya sebagai tuduhan yang tidak masuk akal. Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov menyebut tudingan itu adalah gaya Amerika dimana langkah pertama adalah dengan menyalahkan pihak lain kemudian baru menyelidiki.
"Kami di Rusia menyelidiki dulu, sebelum menuduh siapa pun tentang sesuatu. Kami percaya itu lebih logis dan lebih benar,"kata Peskov.
(ian)