Trump: Obama dan Hillary Adalah Pengkhianat Negara
A
A
A
WASHINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik, Donald Trump kembali melancarkan serangan terhadap Presiden AS Barack Obama, dan capres AS dari partai Demokrat Hillary Clinton. Trump menyebut keduanya sebagai pengkhianat negara.
Trump menuturkan, Obama dan Hillary menjadi pengkhianat AS karena kebijakan yang mereka ambil banyak merugikan AS, baik itu dari segi keamanan ataupun ekonomi. Kebijakan AS di Timur Tengah yang menjadi sorotan utama Trump, dimana menurutnya kebijakan AS di wilayah tersebut telah alami kegagalan.
"Mereka (Obama dan Clinton) telah mengkhianati keamanan kita dan pekerja kita, dan Hillary Clinton telah membuktikan dirinya tidak layak untuk bekerja di kantor pemerintah," kata Trump, seperti Sputnik pada Rabu (3/8).
"Bangsa kita telah dipermalukan di luar negeri dan dikompromikan oleh kelompok-kelompok radikal, yang saat ini juga membawa ancaman ke dalam negara. Kita perlu berubah sekarang," sambung pengusaha nyentrik itu.
Pernyataan Trump ini muncul, setelah Obama dan Hillary menuturkan bahwa Turmp sangat tidak pantas untuk menjabat sebagai Presiden AS, dan menyebut Trump tidak siap untuk diberikan pekerjaan dengan tanggung jawab yang sangat besar.
Trump menuturkan, Obama dan Hillary menjadi pengkhianat AS karena kebijakan yang mereka ambil banyak merugikan AS, baik itu dari segi keamanan ataupun ekonomi. Kebijakan AS di Timur Tengah yang menjadi sorotan utama Trump, dimana menurutnya kebijakan AS di wilayah tersebut telah alami kegagalan.
"Mereka (Obama dan Clinton) telah mengkhianati keamanan kita dan pekerja kita, dan Hillary Clinton telah membuktikan dirinya tidak layak untuk bekerja di kantor pemerintah," kata Trump, seperti Sputnik pada Rabu (3/8).
"Bangsa kita telah dipermalukan di luar negeri dan dikompromikan oleh kelompok-kelompok radikal, yang saat ini juga membawa ancaman ke dalam negara. Kita perlu berubah sekarang," sambung pengusaha nyentrik itu.
Pernyataan Trump ini muncul, setelah Obama dan Hillary menuturkan bahwa Turmp sangat tidak pantas untuk menjabat sebagai Presiden AS, dan menyebut Trump tidak siap untuk diberikan pekerjaan dengan tanggung jawab yang sangat besar.
(esn)