Anak-anak RI di Korut Peringati Hari Anak Nasional
A
A
A
PYONGYANG - Anak-anak Indonesia yang berada di Pyongyang, Korea Utara (Korut) turut memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Peringatan itu digelar pada tengah pekan lalu di Ruang Pancasila, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pyongyang.
Berdasarkan siaran pers KBRI Pyongyang yang diterima Sindonews pada Minggu (31/7), acara peringatan HAN tahun ini tidak hanya dihadiri oleh Duta Besar Indonesia utuk Korut Bambang Hiendrasto dan seluruh staf KBRI Pyongyang serta anak-anak Indonesia, tapi juga melibatkan masyarakat Korut. Acara ini juga diikuti oleh 20 siswa-siswi Korea Utara dari Ryulgok Senior Secondary School bersama kepala sekolah dan tiga orang guru, serta Direktur Asia Komite Hubungan Kebudayaan Antarbangsa Korut dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Persahabatan Korea Utara-Indonesia.
"Melalui Peringatan HAN ini para orang tua dan semua pihak yang terkait diharapkan dapat terinspirasi dan termotivasi untuk lebih meningkatkan kepedulian akan pemenuhan kebutuhan dan perlindungan anak-anak sebagai aset masa depan yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera," kata Bambang dalam sambutannya.
Selain itu, dia berpesan kepada anak-anak Indonesia dan Korut sebagai generasi penerus agar mereka nantinya dapat ikut menjaga persahabatan kedua bangsa dan negara yang pondasinya telah diletakkan oleh pemimpin besar kedua negara, Presiden Soekarno dan Presiden Kim Il Sung.
Sementara itu, Direktur Asia Komite Kebudayaan Antarbangsa Korut, Jo Chol Ryong, dalam sambutan balasan mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar RI atas undangan ini dan menyampaikan selamat Hari Anak Indonesia.
Selanjutnya disampaikan bahwa anak-anak merupakan masa depan negara. Sukses tidaknya suatu negara di masa depan akan sangat tergantung pada kesuksesan negara tersebut menyiapkan anak-anak dan angkatan mudanya. Ditambahkannya, anak-anak adalah raja negeri, karenanya pemerintah Korea Utara sangat memperhatikan anak-anak.
"Pada acara hiburan, baik anak-anak Indonesia maupun anak-anak Korut, mempertunjukkan kebolehan mereka dalam menari dan menyanyi. Pada kesempatan ini anak-anak Indonesia mempersembahkan dua tarian, yaitu Tari Badindin dan Tari Sajojo, serta lagu-lagu daerah yang dibawakan secara "medley", yaitu Manuk Dadali, Kicir-kicir, Rasa Sayange, Si Patokaan, Ampar-ampar Pisang, Apuse dan Yamko Rambe Yamko, diiringi petikan gitar oleh staf KBRI Pyongyang," ujar KBRI Pyongyang dalam siaran persnya.
"Pada waktu menari Sajojo, anak-anak Indonesia mengajak anak-anak Korea untuk ikut menari bersama sehingga suasana semakin meriah," sambung KBRI Pyongyang.
Sementara itu, paduan suara Sekolah Ryulgok, yang merupakan sekolah persahabatan Korut dan Indonesia, menyanyikan lima lagu Korut dan tiga lagu Indonesia, yaitu Desaku, Halo-halo Bandung dan Bengawan Solo, dengan merdu diiringi band sekolah.
Rangkaian acara Peringatan HAN 2016 diakhiri makan siang bersama dengan menu khas Indonesia, antara lain sate ayam, mi goreng, kerupuk udang, es cendol. Sambil menikmati hidangan, anak-anak Indonesia dan Korea duduk berbaur sambil ngobrol ringan.
Berdasarkan siaran pers KBRI Pyongyang yang diterima Sindonews pada Minggu (31/7), acara peringatan HAN tahun ini tidak hanya dihadiri oleh Duta Besar Indonesia utuk Korut Bambang Hiendrasto dan seluruh staf KBRI Pyongyang serta anak-anak Indonesia, tapi juga melibatkan masyarakat Korut. Acara ini juga diikuti oleh 20 siswa-siswi Korea Utara dari Ryulgok Senior Secondary School bersama kepala sekolah dan tiga orang guru, serta Direktur Asia Komite Hubungan Kebudayaan Antarbangsa Korut dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Persahabatan Korea Utara-Indonesia.
"Melalui Peringatan HAN ini para orang tua dan semua pihak yang terkait diharapkan dapat terinspirasi dan termotivasi untuk lebih meningkatkan kepedulian akan pemenuhan kebutuhan dan perlindungan anak-anak sebagai aset masa depan yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera," kata Bambang dalam sambutannya.
Selain itu, dia berpesan kepada anak-anak Indonesia dan Korut sebagai generasi penerus agar mereka nantinya dapat ikut menjaga persahabatan kedua bangsa dan negara yang pondasinya telah diletakkan oleh pemimpin besar kedua negara, Presiden Soekarno dan Presiden Kim Il Sung.
Sementara itu, Direktur Asia Komite Kebudayaan Antarbangsa Korut, Jo Chol Ryong, dalam sambutan balasan mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar RI atas undangan ini dan menyampaikan selamat Hari Anak Indonesia.
Selanjutnya disampaikan bahwa anak-anak merupakan masa depan negara. Sukses tidaknya suatu negara di masa depan akan sangat tergantung pada kesuksesan negara tersebut menyiapkan anak-anak dan angkatan mudanya. Ditambahkannya, anak-anak adalah raja negeri, karenanya pemerintah Korea Utara sangat memperhatikan anak-anak.
"Pada acara hiburan, baik anak-anak Indonesia maupun anak-anak Korut, mempertunjukkan kebolehan mereka dalam menari dan menyanyi. Pada kesempatan ini anak-anak Indonesia mempersembahkan dua tarian, yaitu Tari Badindin dan Tari Sajojo, serta lagu-lagu daerah yang dibawakan secara "medley", yaitu Manuk Dadali, Kicir-kicir, Rasa Sayange, Si Patokaan, Ampar-ampar Pisang, Apuse dan Yamko Rambe Yamko, diiringi petikan gitar oleh staf KBRI Pyongyang," ujar KBRI Pyongyang dalam siaran persnya.
"Pada waktu menari Sajojo, anak-anak Indonesia mengajak anak-anak Korea untuk ikut menari bersama sehingga suasana semakin meriah," sambung KBRI Pyongyang.
Sementara itu, paduan suara Sekolah Ryulgok, yang merupakan sekolah persahabatan Korut dan Indonesia, menyanyikan lima lagu Korut dan tiga lagu Indonesia, yaitu Desaku, Halo-halo Bandung dan Bengawan Solo, dengan merdu diiringi band sekolah.
Rangkaian acara Peringatan HAN 2016 diakhiri makan siang bersama dengan menu khas Indonesia, antara lain sate ayam, mi goreng, kerupuk udang, es cendol. Sambil menikmati hidangan, anak-anak Indonesia dan Korea duduk berbaur sambil ngobrol ringan.
(esn)