Utusan PBB: Pembicaraan Damai Yaman Diperpanjang
Minggu, 31 Juli 2016 - 13:42 WIB

Utusan PBB: Pembicaraan Damai Yaman Diperpanjang
A
A
A
KUWAIT - Utusan PBB untuk Yaman mengatakan bahwa pembicaraan damai antara pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak Houthi diperpanjang selama seminggu. Pembicaraan damai ini sebelumnya di ambang kegagalan setelah terjadi perselisihan di antara kedua kelompok yang bertikai.
"Kami berharap bahwa delegasi dapat memanfaatkan minggu terisisa untuk mencapai kemajuan di jalan menuju perdamaian," kata Ould Cheikh Ahmed dalam sebuah pernyataan.
Ahmed juga mengucapkan terima kasi kepada Kuwait yang telah bersedia untuk menjadi tuan rumah pembicaraan damai yang akan diperpanjang seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (31/7/2016).
Sebelumnya pada Jumat kemarin delegasi pemerintah Yaman mengancam akan menarik diri dari pembicaraan damai. Langkah itu sebagai aksi protes atas pengumuman pembentukan dewan politik untuk memerintah negara secara sepihak. Pengumuman itu diumumkan Houthi dan sekutu mereka di Kongres Rakyat Umum (GPC), partai pendukung mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Ahmed menyatakan apa yang dilakukan Houthi telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2216. Ahmed pun meminta kelompok Houthi untuk menahan diri dari tindakan sepihak yang dapat merusak transisi politik di Yaman.
Pada Sabtu, Ahmed melalui akun Twitternya mengatakan telah bertemu dengan kedua delegasi dan menyarankan perpanjangan satu minggu pembicaraan damai dan kerangka kerja untuk solusi krisis di Yaman.
"Kami berharap bahwa delegasi dapat memanfaatkan minggu terisisa untuk mencapai kemajuan di jalan menuju perdamaian," kata Ould Cheikh Ahmed dalam sebuah pernyataan.
Ahmed juga mengucapkan terima kasi kepada Kuwait yang telah bersedia untuk menjadi tuan rumah pembicaraan damai yang akan diperpanjang seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (31/7/2016).
Sebelumnya pada Jumat kemarin delegasi pemerintah Yaman mengancam akan menarik diri dari pembicaraan damai. Langkah itu sebagai aksi protes atas pengumuman pembentukan dewan politik untuk memerintah negara secara sepihak. Pengumuman itu diumumkan Houthi dan sekutu mereka di Kongres Rakyat Umum (GPC), partai pendukung mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Ahmed menyatakan apa yang dilakukan Houthi telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2216. Ahmed pun meminta kelompok Houthi untuk menahan diri dari tindakan sepihak yang dapat merusak transisi politik di Yaman.
Pada Sabtu, Ahmed melalui akun Twitternya mengatakan telah bertemu dengan kedua delegasi dan menyarankan perpanjangan satu minggu pembicaraan damai dan kerangka kerja untuk solusi krisis di Yaman.
(ian)