Kesaksian soal Serangan Horor Simpatisan ISIS di Gereja Prancis

Rabu, 27 Juli 2016 - 04:21 WIB
Kesaksian soal Serangan Horor Simpatisan ISIS di Gereja Prancis
Kesaksian soal Serangan Horor Simpatisan ISIS di Gereja Prancis
A A A
SAINT-ETIENNE-DU-ROUVRAY - Seorang jemaat yang lolos dari penyanderaan para simpatisan ISIS penyerang Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray, di dekat Normandy, Prancis, menceritakan kesaksian horor dari serangan itu. Menurutnya, para penyerang merekam aksinya dengan ponsel saat memaksa pastor berlutut sebelum dibunuh.

Jemaat gereja yang menceritakan kejadian itu adalah Sister Danielle. Menurutnya, Pastor Jacques Hamel, 85, sempat membela diri.

Danielle mengatakan, para penyerang yang salah satunya diidentifikasi bernama Adel Kermich, 19, sempat “berkhotbah” di sekitar altar. Ketika polisi bersenjata masuk ke lokasi kejadian, para jemaat yang ketakutan melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka.

Danielle yang mengaku bingung saat serangan terjadi, langsung membunyikan alarm setelah berhasil melarikan diri dari gereja.

”Mereka (para penyerang) memaksanya untuk berlutut dan dia (Pastor Hamel) mencoba membela diri dan itu adalah bagaimana drama dimulai,” katanya kepada radio RMC.

Kelompok ISIS melalui medianya, Amaq, sudah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di gereja tersebut.

”Ini horor,” lanjut Danielle yang menceritakan salah satu penyerang ditembak mati oleh polisi Prancis. “Semua orang berkata, 'berhentilah, Anda tidak mengerti apa yang Anda lakukan’. Tapi itu tidak berpengaruh.”

”Mereka memaksa kami untuk berlutut dan dia (Pastor Hamel) ingin membela kami. Saat itulah kekerasan dimulai,” kata Danielle.

Danielle melanjutkan bahwa Pastor Hamel hampir jatuh ketika dipaksa berlutut. ”Saat itulah saya bisa melarikan diri. Saya keluar dengan cepat. Mereka sedang sibuk menyerang dia dengan pisau, sehingga mereka tidak melihat saya pergi,” ucapnya.

”Semua orang berteriak. Mereka merekam apa yang mereka lakukan,” imbuh Danielle, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (27/7/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6353 seconds (0.1#10.140)