Buntut Kudeta Berdarah, Erdogan Umumkan Keadaan Darurat
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyep Erdogan mengumumkan keadaan darurat pasca kudeta berdarah yang berujung pada kegagalan. Keadaan darurat ini akan berlaku selama tiga bulan ke depan.
"Warga jangan menyimpan kekhawatiran terkait dengan demokrasi, supremasi hukum, hak-hak dasar dan kebebasan," kata Erdogan saat mengumumkan keadaan darudat seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (21/7/2016).
Lebih lanjut Erdogan mengatakan bahwa keadaan darurat akan melindungi hak-hak warga Turki dari setiap serangan. Erdogan juga memuji mereka yang tewas dalam berjuang melawan kudeta sebagai martir.
"Bangsa ini tidak akan pernah melupakan keberanian dan pengorbanan mereka yang kehilangan nyawa mereka," katanya, menggambarkan secara epik keberanian heroik warga Turki melawan kudeta sepanjang malam.
Erdogan juga menegaskan bahwa negara asing untuk tidak mengintervensi urusan dalam negeri Turki. "Bangsa ini memiliki hak untuk menentukan nasib kita sendiri," imbuh Erdogan.
"Warga jangan menyimpan kekhawatiran terkait dengan demokrasi, supremasi hukum, hak-hak dasar dan kebebasan," kata Erdogan saat mengumumkan keadaan darudat seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (21/7/2016).
Lebih lanjut Erdogan mengatakan bahwa keadaan darurat akan melindungi hak-hak warga Turki dari setiap serangan. Erdogan juga memuji mereka yang tewas dalam berjuang melawan kudeta sebagai martir.
"Bangsa ini tidak akan pernah melupakan keberanian dan pengorbanan mereka yang kehilangan nyawa mereka," katanya, menggambarkan secara epik keberanian heroik warga Turki melawan kudeta sepanjang malam.
Erdogan juga menegaskan bahwa negara asing untuk tidak mengintervensi urusan dalam negeri Turki. "Bangsa ini memiliki hak untuk menentukan nasib kita sendiri," imbuh Erdogan.
(ian)