Hadapi Tantangan Global, AS Butuh Bantuan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) membutuhkan bantuan dari Indonesia untuk bisa melawan tantangan yang ada saat ini, termasuk di dalamnya adalah mengenai ekstrimisme dan terorisme agama. Hal itu diutarakan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O Blake.
"AS tidak bisa bekerja sendiri, kami membutuhkan bantuan rekan-rekan kami. Indonesia adalah negara dengan peran yang semakin penting dan salah satu yang dapat melakukan lebih banyak lagi," kata Blake dalam pidato perpisahannya pada Senin (18/7).
Dalam pidatonya, Blake juga menyebut bahwa Indonesia adalah bukti kongkrit bahwa demokrasi dan Islam bisa berjalan bersamaaan. Sesuatu yang sebelumnya dianggap yang mustahil, karena hampir selalu gagal diterapkan di negara-negara Timur Tengah.
"Indonesia adalah negara demokrasi dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Ini adalah contoh kuat bahwa Islam dan demokrasi sepenuhnya kompatibel," sambung diplomat senior AS tersebut.
"Peran kelompok-kelompok seperti NU dan Muhammadiyah sangat penting dalam mendiskreditkan ekstremisme kekerasan dan mendorong perlawaanan terhadap ideologi kebencian dari kelompok-kelompok seperti ISIS. Pada saat yang sama, Indonesia harus memastikan bahwa toleransi dan menghargai keberagaman dan hak-hak minoritas tetap merupakan bagian integral dari DNA negara," tukasnya.
Selain itu, Blake juga mengatakan Indonesia dan AS harus terus meningkatkan kerjasama dalam bidang maritim dan juga penegakan hukum, termasuk kerjasama kontraterorisme dan pemberantasan pencurian ikan. Selain itu sebagai bagian dari kerjasama maritim, Blake juga menuturkan bahwa pihaknya siap untuk membantu Indonesia dalam mempertahankan yuridiksi maririm Indonesia, khususnya dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia.
"Kita harus mempertahankan kerjasama penegakan hukum yang sangat baik untuk memerangi terorisme, dan meningkatkan kerjasama militer kami untuk mendukung upaya Indonesia untuk memperluas kesadaran domain maritim dan kemampuannya untuk menegakkan yurisdiksi atas wilayah perairan dan zona ekonomi eksklusif," ucap Blake.
"AS tidak bisa bekerja sendiri, kami membutuhkan bantuan rekan-rekan kami. Indonesia adalah negara dengan peran yang semakin penting dan salah satu yang dapat melakukan lebih banyak lagi," kata Blake dalam pidato perpisahannya pada Senin (18/7).
Dalam pidatonya, Blake juga menyebut bahwa Indonesia adalah bukti kongkrit bahwa demokrasi dan Islam bisa berjalan bersamaaan. Sesuatu yang sebelumnya dianggap yang mustahil, karena hampir selalu gagal diterapkan di negara-negara Timur Tengah.
"Indonesia adalah negara demokrasi dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Ini adalah contoh kuat bahwa Islam dan demokrasi sepenuhnya kompatibel," sambung diplomat senior AS tersebut.
"Peran kelompok-kelompok seperti NU dan Muhammadiyah sangat penting dalam mendiskreditkan ekstremisme kekerasan dan mendorong perlawaanan terhadap ideologi kebencian dari kelompok-kelompok seperti ISIS. Pada saat yang sama, Indonesia harus memastikan bahwa toleransi dan menghargai keberagaman dan hak-hak minoritas tetap merupakan bagian integral dari DNA negara," tukasnya.
Selain itu, Blake juga mengatakan Indonesia dan AS harus terus meningkatkan kerjasama dalam bidang maritim dan juga penegakan hukum, termasuk kerjasama kontraterorisme dan pemberantasan pencurian ikan. Selain itu sebagai bagian dari kerjasama maritim, Blake juga menuturkan bahwa pihaknya siap untuk membantu Indonesia dalam mempertahankan yuridiksi maririm Indonesia, khususnya dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia.
"Kita harus mempertahankan kerjasama penegakan hukum yang sangat baik untuk memerangi terorisme, dan meningkatkan kerjasama militer kami untuk mendukung upaya Indonesia untuk memperluas kesadaran domain maritim dan kemampuannya untuk menegakkan yurisdiksi atas wilayah perairan dan zona ekonomi eksklusif," ucap Blake.
(esn)