Warga Gaza Turut Rayakan Kegagalan Kudeta Turki
Sabtu, 16 Juli 2016 - 22:45 WIB
Warga Gaza Turut Rayakan Kegagalan Kudeta Turki
A
A
A
GAZA - Ratusan warga Palestina berkumpul di kota Khan Younis, sebelah selatan Jalur Gaza, merayakan kegagalan kudeta militer di Turki. Mereka melambaikan bendera Turki dan Palestina sambil menyuarakan dukungan untuk pemerintahan terpilih Turki.
"Dengan dukungan dari rakyatnya, Turki telah muncul sebagai pemenang," ucap seorang warga Gaza Mohamed Ashour seperti dikutip Middle East Monitor dari Anadolu, Sabtu (16/7/2016).
Para warga Palestina juga membawa spanduk bertuliskan "Gaza tidak akan melupakan mereka yang berdiri untuk mereka," merujuk kepada dukungan pemerintah Turki untuk rakyat Gaza, yang telah menderita di bawah embargo selama satu dekade oleh Israel dan Mesir.
"Ini adalah pesan untuk saudara-saudara kita di Turki, bahwa rakyat Palestina berdiri bersama Anda," kata Yunus al-Astal, anggota kelompok perlawanan Palestina Hamas yang telah memerintah di wilayah itu sejak 2007.
Pada Jumat malam, sekelompok elemen dalam militer Turki berusaha melakukan kudeta terhadap pemerintah. Meskipun kudeta itu segera digagalkan oleh otoritas yang sah negara dan aparat keamanan, sekitar 160 orang tewas dalam kekerasan itu, kata Perdana Menteri Binali Yildirim.
"Dengan dukungan dari rakyatnya, Turki telah muncul sebagai pemenang," ucap seorang warga Gaza Mohamed Ashour seperti dikutip Middle East Monitor dari Anadolu, Sabtu (16/7/2016).
Para warga Palestina juga membawa spanduk bertuliskan "Gaza tidak akan melupakan mereka yang berdiri untuk mereka," merujuk kepada dukungan pemerintah Turki untuk rakyat Gaza, yang telah menderita di bawah embargo selama satu dekade oleh Israel dan Mesir.
"Ini adalah pesan untuk saudara-saudara kita di Turki, bahwa rakyat Palestina berdiri bersama Anda," kata Yunus al-Astal, anggota kelompok perlawanan Palestina Hamas yang telah memerintah di wilayah itu sejak 2007.
Pada Jumat malam, sekelompok elemen dalam militer Turki berusaha melakukan kudeta terhadap pemerintah. Meskipun kudeta itu segera digagalkan oleh otoritas yang sah negara dan aparat keamanan, sekitar 160 orang tewas dalam kekerasan itu, kata Perdana Menteri Binali Yildirim.
(ian)
