Hollande: Serangan Nice Memiliki Karakter Serangan Teroris
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, karakter serangan teroris dalam serangan truk saat perayaan Hari Bastille di Nice, Prancis, tidak bisa dipungkiri.
Hollande menegaskan, bahwa puluhan orang, termasuk beberapa anak, tewas ketika truk melewati kerumunan yang baru saja menonton kembang api di pinggir laut di kota itu. Ia juga mengatakan, 20 orang yang terluka dalam kondisi kritis, seperti dikutip dari ABC News, Jumat (15/7/2016).
Hanya beberapa jam setelah mengumumkan dalam sebuah wawancara perayaan tradisional Hari Bastille bahwa keadaan darurat akan dicabut, Hollande harus mengatakan jika keadaan darurat kembali diberlakukan untuk tiga bulan ke depan.
Untuk diketahui, sejak bulan November 2015 atau pasca serangan Paris, pemerintah Prancis telah memberlakukan keadaan darurat. Meski begitu, dibutuhkan persetujuan parlemen untuk memberlakukan keadaan darurat ini.
Hollande juga mengaku akan memberlakukan sejumlah langkah untuk melawan ancaman teroris. Teror berdarah kembali menghantam Prancis, di mana sebuah truk sarat dengan senjata dan granat menabrak kerumunan orang di Nice, Prancis selama perayaan Bastille Day. Kejaksaan setempat menyebut sekitar 80 orang tewas dalam serangan mengerikan ini.
Hollande menegaskan, bahwa puluhan orang, termasuk beberapa anak, tewas ketika truk melewati kerumunan yang baru saja menonton kembang api di pinggir laut di kota itu. Ia juga mengatakan, 20 orang yang terluka dalam kondisi kritis, seperti dikutip dari ABC News, Jumat (15/7/2016).
Hanya beberapa jam setelah mengumumkan dalam sebuah wawancara perayaan tradisional Hari Bastille bahwa keadaan darurat akan dicabut, Hollande harus mengatakan jika keadaan darurat kembali diberlakukan untuk tiga bulan ke depan.
Untuk diketahui, sejak bulan November 2015 atau pasca serangan Paris, pemerintah Prancis telah memberlakukan keadaan darurat. Meski begitu, dibutuhkan persetujuan parlemen untuk memberlakukan keadaan darurat ini.
Hollande juga mengaku akan memberlakukan sejumlah langkah untuk melawan ancaman teroris. Teror berdarah kembali menghantam Prancis, di mana sebuah truk sarat dengan senjata dan granat menabrak kerumunan orang di Nice, Prancis selama perayaan Bastille Day. Kejaksaan setempat menyebut sekitar 80 orang tewas dalam serangan mengerikan ini.
(ian)