Trump: Ini Adalah Perang, ISIS Akan Membayar Serangan Nice
A
A
A
WASHINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump menyatakan perang terhadap ISIS jika ia berhasil melenggang ke Gedung Putih.
"Ini adalah perang," kata Trump menanggapi serangan teroris Nice yang menewaskan 84 orang, seperti dikutip dari laman Express, Jumat (15/7/2016).
Menurut Trump, serangan teroris di Nice dan yang terjadi di sejumlah negara Barat lainnya dikarenakan longgarnya regulasi mengenai imigran. "Tidak ada rasa hormat terhadap hukum dan ketertiban. Tidak ada rasa hormat terhadap apa pun atau siapa pun. Dan ini harus ditangani dengan sangat keras," katanya.
Trump pun kembali menegaskan, jika ia terpilih menjadi presiden, akan memperketat aturan imigrasi dan mempersulit imigran yang berasal dari "daerah teroris" untuk masuk ke AS.
"Saya tidak akan membiarkan orang-orang dari negara-negara teroris untuk datang. Saya akan melakukan pemeriksaan ekstrim. Aku akan menyebutnya sebagai 'pemeriksaan ekstrim'," kata Trump.
Akibat serangan teroris di Nice, Trump terpaksa menunda pengumuman wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pemilu Presiden AS yang akan dihelat November mendatang.
"Ini adalah perang," kata Trump menanggapi serangan teroris Nice yang menewaskan 84 orang, seperti dikutip dari laman Express, Jumat (15/7/2016).
Menurut Trump, serangan teroris di Nice dan yang terjadi di sejumlah negara Barat lainnya dikarenakan longgarnya regulasi mengenai imigran. "Tidak ada rasa hormat terhadap hukum dan ketertiban. Tidak ada rasa hormat terhadap apa pun atau siapa pun. Dan ini harus ditangani dengan sangat keras," katanya.
Trump pun kembali menegaskan, jika ia terpilih menjadi presiden, akan memperketat aturan imigrasi dan mempersulit imigran yang berasal dari "daerah teroris" untuk masuk ke AS.
"Saya tidak akan membiarkan orang-orang dari negara-negara teroris untuk datang. Saya akan melakukan pemeriksaan ekstrim. Aku akan menyebutnya sebagai 'pemeriksaan ekstrim'," kata Trump.
Akibat serangan teroris di Nice, Trump terpaksa menunda pengumuman wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pemilu Presiden AS yang akan dihelat November mendatang.
(ian)