Lokasi Penculikan 3 WNI Dekat dengan Markas AL Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Lokasi penculikan tiga warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok bersenjata Filipina ternyata tidak jauh dari markas Angkatan Laut Malaysia. Hal itu diutarakan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal.
"Kapal sedang berada di perairan Lahad Datu. Lahad Datu itu wilayah pusat ESSCOM, Eastern Sabah Security Command, jadi seperti armada maritimnya mereka. Jadi, tidak jauh dari lokasi kejadian itu ada markas Angkatan Laut mereka," kata Iqbal pada Rabu (13/7).
Di kesempatan yang sama, Iqbal juga menuturkan bahwa komunikasi dengan pemilik kapal tersebut juga terus dilakukan. Selain itu, pihak keluarga tiga WNI itu juga akan melakukan perjalanan ke Sabah, Malaysia untuk bertemu dengan perusahaan kapal.
"Kita sudah melakukan komunikasi dengan pemilik kapal dan hari ini keluarga akan bertolak ke Sabah untuk bertemu dengan perusahaan kapal. Tapi, prinsipnya ini adalah permasalahan yang harus diselesaikan pemerintah Malaysia dan pemilik kapal," sambungnya.
"Kita terus berkomunikasi dengan mereka. Kita terus dorong mereka untuk memastikan mereka bertanggung jawab," pungkas pria asal Lombok tersebut.
Tiga orang WNI diketahui diculik oleh kelompok bersenjata di Filipina di wilayah perairan Malaysia pada tanggal 9 Juli lalu. Para penculik mencegat kapal tempat ketiga WNI itu bekerja, dimana kapal itu berisi tujuh orang anak buah kapal, namun hanya tiga orang yang diculik. Tiga ABK itu semuanya adalah WNI.
"Kapal sedang berada di perairan Lahad Datu. Lahad Datu itu wilayah pusat ESSCOM, Eastern Sabah Security Command, jadi seperti armada maritimnya mereka. Jadi, tidak jauh dari lokasi kejadian itu ada markas Angkatan Laut mereka," kata Iqbal pada Rabu (13/7).
Di kesempatan yang sama, Iqbal juga menuturkan bahwa komunikasi dengan pemilik kapal tersebut juga terus dilakukan. Selain itu, pihak keluarga tiga WNI itu juga akan melakukan perjalanan ke Sabah, Malaysia untuk bertemu dengan perusahaan kapal.
"Kita sudah melakukan komunikasi dengan pemilik kapal dan hari ini keluarga akan bertolak ke Sabah untuk bertemu dengan perusahaan kapal. Tapi, prinsipnya ini adalah permasalahan yang harus diselesaikan pemerintah Malaysia dan pemilik kapal," sambungnya.
"Kita terus berkomunikasi dengan mereka. Kita terus dorong mereka untuk memastikan mereka bertanggung jawab," pungkas pria asal Lombok tersebut.
Tiga orang WNI diketahui diculik oleh kelompok bersenjata di Filipina di wilayah perairan Malaysia pada tanggal 9 Juli lalu. Para penculik mencegat kapal tempat ketiga WNI itu bekerja, dimana kapal itu berisi tujuh orang anak buah kapal, namun hanya tiga orang yang diculik. Tiga ABK itu semuanya adalah WNI.
(esn)