Keliru, Taiwan Tembakkan Rudal pada HUT Partai Komunis China
A
A
A
TAIPEI - Angkatan Laut Taiwan menembakkan rudal supersonik anti-rudal di saat China memperingati ulang tahun ke-95 Partai Komunis. Militer Taiwan mengklaim penembakan itu sebuah kekeliruan karena kesalahan operasional.
Setelah meluncur ke udara operator rudal Taiwan menghentikannya. Rudal akhirnya mendarat di perairan Pulau Penghu. Insiden itu berpotensi memicu kemarahan China.
Rudal Hsiung Feng III yang ditembakkan memiliki jangkauan sekitar 300 km. Rudal tersebut ditembakkan dari kapal patroli Chinchiang (PGG-610) yang memiliki bobot 500 ton.
Angkatan Laut Taiwan mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan China telah diberitahu tentang insiden tersebut dan menambahkan bahwa Taipei sedang menyelidiki masalah ini.
Rudal itu secara teknis bisa mencapai daratan China. Namun, penembakan ini tidak menyebabkan kerusakan.
”(Rudal) diluncurkan oleh kesalahan operasional. Kami sedang menyelidiki kasus ini,” kata pejabat Angkatan Laut Taiwan, Mei Chia-hsu, seperti dilaporkan South China Morning Post, Jumat (1/7/2016).
Penembakan rudal terjadi ketika presiden baru Taiwan Tsai Ing-wen sedang melakukan lawatan asing.
Beijing menganggap Taiwan bagian dari wilayah kedaulatannya dan setiap upaya untuk mendapatkan kemerdekaan penuh dipastikan mendapat perlawanan dari China. Beijing juga tidak mengesampingkan opsi invasi militer jika Taipei nekat menyatakan kemerdekaan.
Setelah meluncur ke udara operator rudal Taiwan menghentikannya. Rudal akhirnya mendarat di perairan Pulau Penghu. Insiden itu berpotensi memicu kemarahan China.
Rudal Hsiung Feng III yang ditembakkan memiliki jangkauan sekitar 300 km. Rudal tersebut ditembakkan dari kapal patroli Chinchiang (PGG-610) yang memiliki bobot 500 ton.
Angkatan Laut Taiwan mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan China telah diberitahu tentang insiden tersebut dan menambahkan bahwa Taipei sedang menyelidiki masalah ini.
Rudal itu secara teknis bisa mencapai daratan China. Namun, penembakan ini tidak menyebabkan kerusakan.
”(Rudal) diluncurkan oleh kesalahan operasional. Kami sedang menyelidiki kasus ini,” kata pejabat Angkatan Laut Taiwan, Mei Chia-hsu, seperti dilaporkan South China Morning Post, Jumat (1/7/2016).
Penembakan rudal terjadi ketika presiden baru Taiwan Tsai Ing-wen sedang melakukan lawatan asing.
Beijing menganggap Taiwan bagian dari wilayah kedaulatannya dan setiap upaya untuk mendapatkan kemerdekaan penuh dipastikan mendapat perlawanan dari China. Beijing juga tidak mengesampingkan opsi invasi militer jika Taipei nekat menyatakan kemerdekaan.
(mas)