Jepang Manfaatkan Ramadhan untuk Perkuat Hubungan dengan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besar mereka di Jakarta menggunakan momen Ramadhan untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia. Salah satu caranya dengan mengundang tokoh-tokoh agama untuk berbuka bersama.
Menurut Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, Jepang ingin terus membangun hubungan yang baik dengan Indonesia, terlebih dengan komunitas Muslim di Indonesia. Ramadhan, lanjut Tanizaki, menciptakan momen yang tepat untuk melakukan hal tersebut.
"Bagi Jepang, sangat penting untuk membuat jaringan atau membangun persahabatan dengan Organisasi Islam di Indonesia. Jepang ingin menjalin persahabatan dengan tokoh Islam, sehingga hubungan kedua negara makin kuat," kata Tanizaki saat menggelar buka puasa di kediamannya di Jakarta, Selasa (21/6).
"Hal ini sangat penting bagi Jepang, apalagi saat Ramadhan yang penting bagi umat Islam Indonesia menggunakan kesempatan untuk mengumpulkan tokoh Islam yang aktif di indonesia, dan mendapatkan kesempatan untuk ramah tamah dan hubungan antar kedua negara bisa semakin diperkokoh," sambungnya.
Ia juga menuturkan, ada satu seremoni dalam kebudayaan Jepang yang mirip dengan Ramadhan, dari sisi tujuannya. Ramadhan digunakan Muslim untuk menyucikan diri, dan mendekatkan diri kepada Tuhan, dimana menurut Tanizaki hal ini mirip dengan salah satu seremonial di Jepang.
"Bagi orang Jepang, kami ada merasa kemiripan dengan budaya (Ramadhan). Di Jepang ada kebudayaan seperti itu, salah satunya adalah tea ceremony. Dalam tea ceremony, orang Jepang membersihkan hati, terlepas dari kehidupan sehari-hari. Ada kemiripan seperti itu," pungkasnya.
Menurut Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, Jepang ingin terus membangun hubungan yang baik dengan Indonesia, terlebih dengan komunitas Muslim di Indonesia. Ramadhan, lanjut Tanizaki, menciptakan momen yang tepat untuk melakukan hal tersebut.
"Bagi Jepang, sangat penting untuk membuat jaringan atau membangun persahabatan dengan Organisasi Islam di Indonesia. Jepang ingin menjalin persahabatan dengan tokoh Islam, sehingga hubungan kedua negara makin kuat," kata Tanizaki saat menggelar buka puasa di kediamannya di Jakarta, Selasa (21/6).
"Hal ini sangat penting bagi Jepang, apalagi saat Ramadhan yang penting bagi umat Islam Indonesia menggunakan kesempatan untuk mengumpulkan tokoh Islam yang aktif di indonesia, dan mendapatkan kesempatan untuk ramah tamah dan hubungan antar kedua negara bisa semakin diperkokoh," sambungnya.
Ia juga menuturkan, ada satu seremoni dalam kebudayaan Jepang yang mirip dengan Ramadhan, dari sisi tujuannya. Ramadhan digunakan Muslim untuk menyucikan diri, dan mendekatkan diri kepada Tuhan, dimana menurut Tanizaki hal ini mirip dengan salah satu seremonial di Jepang.
"Bagi orang Jepang, kami ada merasa kemiripan dengan budaya (Ramadhan). Di Jepang ada kebudayaan seperti itu, salah satunya adalah tea ceremony. Dalam tea ceremony, orang Jepang membersihkan hati, terlepas dari kehidupan sehari-hari. Ada kemiripan seperti itu," pungkasnya.
(esn)