Bulgaria Tolak Gabung dengan Armada NATO di Laut Hitam
A
A
A
SOFIA - Bulgaria menyatakan, mereka tidak akan bergabung dengan armada NATO yang akan berpatroli di Laut Hitam. Hal itu ditegaskan langsung oleh Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borissov.
Borrissov menyatakan alasan Bulgaria tidak akan bergabung dengan armada tersebut adalah karena Bulgaria enggan mencari masalah dengan negara lain, terlebih dengan Rusia. Dia juga menilai Laut Hitam harus dipenuhi dengan kapal turut, bukan kapal perang.
"Saya selalu mengatakan, bahwa saya ingin Laut Hitam penuh dengan perahu layar, yacht, kapal besar dengan turis dan tidak menjadi ajang aksi militer. Saya tidak perlu perang di Laut Hitam," kata Borrissov dalam sebuah pernyataan.
"Negara kita tidak akan menjadi bagian dari armada Laut Hitam yang disiapkan melawan Rusia. Untuk mengirim kapal perang sebagai armada untuk menghadapi kapal-kapal Rusia telah melebihi batas kemampuan kami," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/6).
Dirinya menambahkan, Bulgaria tidak akan pernah menerima keputusan NATO untuk mengirimkan kapal perang ke wilayah Laut Hitam di saat musim liburan. Karena hal itu dapat mengusir para turis yang datang.
"Untuk menyebarkan kapal perusak, kapal induk dekat (kota-kota resor) Bourgas atau Varna selama musim liburan adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam pertemuan puncak NATO di Polandia, NATO membahas mengenai peningkatan kehadiran di kawasan Laut Hitam. Bukan hanya itu, NATO juga membahas mengenai kemungkinan untuk membangun pangkalan militer di kawasan tersebut.
Borrissov menyatakan alasan Bulgaria tidak akan bergabung dengan armada tersebut adalah karena Bulgaria enggan mencari masalah dengan negara lain, terlebih dengan Rusia. Dia juga menilai Laut Hitam harus dipenuhi dengan kapal turut, bukan kapal perang.
"Saya selalu mengatakan, bahwa saya ingin Laut Hitam penuh dengan perahu layar, yacht, kapal besar dengan turis dan tidak menjadi ajang aksi militer. Saya tidak perlu perang di Laut Hitam," kata Borrissov dalam sebuah pernyataan.
"Negara kita tidak akan menjadi bagian dari armada Laut Hitam yang disiapkan melawan Rusia. Untuk mengirim kapal perang sebagai armada untuk menghadapi kapal-kapal Rusia telah melebihi batas kemampuan kami," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/6).
Dirinya menambahkan, Bulgaria tidak akan pernah menerima keputusan NATO untuk mengirimkan kapal perang ke wilayah Laut Hitam di saat musim liburan. Karena hal itu dapat mengusir para turis yang datang.
"Untuk menyebarkan kapal perusak, kapal induk dekat (kota-kota resor) Bourgas atau Varna selama musim liburan adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam pertemuan puncak NATO di Polandia, NATO membahas mengenai peningkatan kehadiran di kawasan Laut Hitam. Bukan hanya itu, NATO juga membahas mengenai kemungkinan untuk membangun pangkalan militer di kawasan tersebut.
(esn)