Putin Akui AS Adidaya tapi Jangan Campuri Urusan Negara Lain

Sabtu, 18 Juni 2016 - 15:36 WIB
Putin Akui AS Adidaya tapi Jangan Campuri Urusan Negara Lain
Putin Akui AS Adidaya tapi Jangan Campuri Urusan Negara Lain
A A A
ST PETERSBURG - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia mengakui dan menghormati Amerika Serikat (AS) sebagai satunya negara adidaya di dunia. Tapi, dia tidak bisa menerima jika AS ikut campur urusan dalam negeri negara lain.

”Amerika adalah kekuatan besar. Hari ini mungkin satu-satunya negara adidaya. Kami menerima itu,” kata Presiden Putin pada St. Petersburg Internationl Economic Forum yang dikutip Reuters.

“Kami ingin dan siap untuk bekerja dengan Amerika Serikat,” katanya lagi.

Namun, Putin memperingatkan bahwa Rusia tidak bisa menerima jika AS ikut campur urusan dalam negeri negara lain, termasuk mencoba mencegah Uni Eropa mengembangkan hubungan ekonomi lebih dekat dengan Moskow.

Dia berpendapat bahwa upaya menjalin kerja sama dengan AS mengalami sedikit kerusakan akibat sanksi anti-Rusia yang dijatuhkan Washington dan Uni Eropa. Sanksi itu, kata Putin, justru memicu kerusakan lebih besar bagi Eropa.

Pemimpin Kremlin ini lantas bertanya-tanya mengapa orang Eropa yang harus menderita dari tindakan AS itu.

”Amerika mengatakan pasangan mereka harus memasang dengan itu, tapi mengapa harus mereka?,” kata Putin, yang dilansir Sabtu (18/6/2016).

AS dan Uni Eropa telah “menampar” Rusia dengan sanksi ekonomi pada 2014 setelah Rusia dianggap menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina dan mendukung separatis di Ukraina timur.

Rusia tak tinggal diam dijatuhi sanksi oleh negara-negara Barat. Moskow telah membalas dengan melarang impor daging, sayuran dan produk susu dari Uni Eropa.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6265 seconds (0.1#10.140)