Omar Mateen Kunjungi Kelab Gay Belasan Kali sebelum Beraksi
A
A
A
ORLANDO - Seorang saksi mata bernama Ty Smith, mengatakan bahwa Omar Mateen, 29, telah mengunjungi kelab malam gay di Orlando, Amerika Serikat (AS), belasan kali sebelum dia melakukan penembakan massal.
Penembakan di klub malam Pulse itu menewaskan 49 orang, termasuk Omar Mateen, pria AS keturunan Afghanistan.
Smith memberikan kesaksian itu kepada Orlando Sentinel. ”Kadang-kadang dia pergi di pojok, duduk dan minum sendiri, dan lain-lain, sesekali dia mabuk yang membuat dia jadi keras dan garang,” katanya.
"Kami tidak benar-benar berbicara banyak dengan dia, tapi saya ingat dia mengatakan hal-hal tentang ayahnya,” ujar Smith. ”Dia bilang dia punya istri dan anak,” lanjut Smith, yang dikutip IB Times, Selasa (14/6/2016).
Laman Mail Online melaporkan bahwa dua hari sebelum pembantaian, Omar Mateen melanjutkan latihan menembak di alam liar.
Sebelumnya, korban selamat dalam aksi penembakan massal di kelab malam Pulse, Norman, mengatakan bahwa Omar Mateen mengumbar tembakan di kamar mandi di kelab tersebut sambil tertawa.
Norman selamat dengan empat luka tembak di punggungnya. Dia meloloskan diri dengan merangkak di atas tubuh teman-temannya yang sudah tewas.
Menurut Norman, ada sekitar 30 orang yang ditembak mati di kamar mandi. Kesaksian Norman ini diceritakan kepada Deyni Ventura, seorang pendeta lokal.
”Dia (Omar Mateen) tertawa fanatik karena dia memberondong orang dengan pistol,” kata Ventura menirukan kesaksian Norman. ”Dia (tertawa) 'ha, ha, ha' saat ia menembaki mereka,” lanjut cerita Norman.
“Dia (Norman) selamat. Dia berada di bilik kamar mandi dengan 30 orang lain. Mereka, 30 orang lainnya sudah meninggal,” kata pendeta perempuan ini.
Penembakan di klub malam Pulse itu menewaskan 49 orang, termasuk Omar Mateen, pria AS keturunan Afghanistan.
Smith memberikan kesaksian itu kepada Orlando Sentinel. ”Kadang-kadang dia pergi di pojok, duduk dan minum sendiri, dan lain-lain, sesekali dia mabuk yang membuat dia jadi keras dan garang,” katanya.
"Kami tidak benar-benar berbicara banyak dengan dia, tapi saya ingat dia mengatakan hal-hal tentang ayahnya,” ujar Smith. ”Dia bilang dia punya istri dan anak,” lanjut Smith, yang dikutip IB Times, Selasa (14/6/2016).
Laman Mail Online melaporkan bahwa dua hari sebelum pembantaian, Omar Mateen melanjutkan latihan menembak di alam liar.
Sebelumnya, korban selamat dalam aksi penembakan massal di kelab malam Pulse, Norman, mengatakan bahwa Omar Mateen mengumbar tembakan di kamar mandi di kelab tersebut sambil tertawa.
Norman selamat dengan empat luka tembak di punggungnya. Dia meloloskan diri dengan merangkak di atas tubuh teman-temannya yang sudah tewas.
Menurut Norman, ada sekitar 30 orang yang ditembak mati di kamar mandi. Kesaksian Norman ini diceritakan kepada Deyni Ventura, seorang pendeta lokal.
”Dia (Omar Mateen) tertawa fanatik karena dia memberondong orang dengan pistol,” kata Ventura menirukan kesaksian Norman. ”Dia (tertawa) 'ha, ha, ha' saat ia menembaki mereka,” lanjut cerita Norman.
“Dia (Norman) selamat. Dia berada di bilik kamar mandi dengan 30 orang lain. Mereka, 30 orang lainnya sudah meninggal,” kata pendeta perempuan ini.
(mas)