Kaum Muslim AS Kecam Pembantaian di Orlando
A
A
A
ORLANDO - Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), organisasi hak-hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS) melemparkan kecaman keras terhadap pembataian di sebuah klub gay di Orlando. Setidaknya 50 orang dilaporkan tewas dalam pembantaian itu.
Direktur CAIR, Nihad Awad menegaskan, tidak ada satupun yang bisa membenarkan aksi yang dilakukan oleh Omar Mateen. Dirinya juga menuturkan, seluruh umat Muslim di AS turut menyampaikan duka cita terdalam kepada seluruh keluarga korban aksi pembantaian itu.
"Kami muak dan patah hati dengan serangan mengerikan ini. Hati dan doa kami dengan keluarga dan orang yang dicintai korban. Tidak ada pembenaran untuk tindakan pengecut dan kriminal seperti itu," ucap Awad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (13/6).
Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama, mengutuk penembakan massal di klub gay di Orlando yang merenggut 50 orang dan melukai 53 lainnya. Obama menyebutnya sebagai pembantaian paling mengerikan dalam sejarah AS.
Banyaknya korban tewas dalam serangan di Orlando ini melampui jumlah korban tewas dalam pembantaian di Tech University Virginia tahun 2007 yang mencapai 32 orang.
Penembakan massal di klub gay Pulse, Orlando, dan dilakukan oleh Mateen, 27, warga AS keturunan Afghanistan terjadi pada Minggu pukul 02.00 pagi waktu AS atau semalam WIB.
Direktur CAIR, Nihad Awad menegaskan, tidak ada satupun yang bisa membenarkan aksi yang dilakukan oleh Omar Mateen. Dirinya juga menuturkan, seluruh umat Muslim di AS turut menyampaikan duka cita terdalam kepada seluruh keluarga korban aksi pembantaian itu.
"Kami muak dan patah hati dengan serangan mengerikan ini. Hati dan doa kami dengan keluarga dan orang yang dicintai korban. Tidak ada pembenaran untuk tindakan pengecut dan kriminal seperti itu," ucap Awad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (13/6).
Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama, mengutuk penembakan massal di klub gay di Orlando yang merenggut 50 orang dan melukai 53 lainnya. Obama menyebutnya sebagai pembantaian paling mengerikan dalam sejarah AS.
Banyaknya korban tewas dalam serangan di Orlando ini melampui jumlah korban tewas dalam pembantaian di Tech University Virginia tahun 2007 yang mencapai 32 orang.
Penembakan massal di klub gay Pulse, Orlando, dan dilakukan oleh Mateen, 27, warga AS keturunan Afghanistan terjadi pada Minggu pukul 02.00 pagi waktu AS atau semalam WIB.
(esn)