Paus Fransiskus: Pembantaian di Klub Gay Orlando Tak Masuk Akal
A
A
A
VATIKAN - Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus (Francis) mengutuk pembantaian massal di klub gay Pulse di Orlando, Amerika Serikat (AS) sebagai tindakan horor. Paus menyebut pembantaian itu sebagai kebencian yang tidak masuk akal.
Pembantaian massal yang terjadi pada hari Minggu pukul 02.00 waktu AS menewaskan 50 orang dan melukai 53 orang lainnya. Pelaku yang ditembak mati diketahui bernama Omar Mateen, 27, pria AS keturunan Afghanistan.
Orang tua Omar Mateen telah minta maaf. Ayah Omar, Seddique Mateen, mengaku bahwa putranya tidak suka melihat homseksualitas diumbar di depan publik. Dua bulan lalu, Omar melihat dua pria berciuman di Miami.
”Pembantaian mengerikan yang telah terjadi di Orlando, dengan reaksi amat sangat tinggi dari korban yang tidak bersalah, telah menyebabkan perasaan sakit, horor dan kecaman Paus Francis dan kita semua, dan kekacauan dari kebencian yang tidak masuk akal,” bunyi pernyataan yang diterbitkan kantor berita Takhta Suci Vatikan yang dikutip CNN, Senin (13/6/2016).
Vatikan juga mengatakan bahwa Paus Francis bergabung dengan keluarga korban dalam doa.
”Kita semua berharap bahwa cara dapat ditemukan, sesegera mungkin, untuk secara efektif mengidentifikasi dan melawan penyebab kekerasan yang mengerikan dan tak masuk akal seperti yang begitu mengganggu ketenangan rakyat Amerika dan seluruh umat manusia,” lanjut pernyataan itu.
Sebelum beraksi, Omar Mateen menghubungi 911 dan bersumpah setia kepada ISIS. Kelompok ISIS juga telah mengklaim bertanggung jawab atas pembantaian massal di klub gay Pulse, di Orlando.
Pembantaian massal yang terjadi pada hari Minggu pukul 02.00 waktu AS menewaskan 50 orang dan melukai 53 orang lainnya. Pelaku yang ditembak mati diketahui bernama Omar Mateen, 27, pria AS keturunan Afghanistan.
Orang tua Omar Mateen telah minta maaf. Ayah Omar, Seddique Mateen, mengaku bahwa putranya tidak suka melihat homseksualitas diumbar di depan publik. Dua bulan lalu, Omar melihat dua pria berciuman di Miami.
”Pembantaian mengerikan yang telah terjadi di Orlando, dengan reaksi amat sangat tinggi dari korban yang tidak bersalah, telah menyebabkan perasaan sakit, horor dan kecaman Paus Francis dan kita semua, dan kekacauan dari kebencian yang tidak masuk akal,” bunyi pernyataan yang diterbitkan kantor berita Takhta Suci Vatikan yang dikutip CNN, Senin (13/6/2016).
Vatikan juga mengatakan bahwa Paus Francis bergabung dengan keluarga korban dalam doa.
”Kita semua berharap bahwa cara dapat ditemukan, sesegera mungkin, untuk secara efektif mengidentifikasi dan melawan penyebab kekerasan yang mengerikan dan tak masuk akal seperti yang begitu mengganggu ketenangan rakyat Amerika dan seluruh umat manusia,” lanjut pernyataan itu.
Sebelum beraksi, Omar Mateen menghubungi 911 dan bersumpah setia kepada ISIS. Kelompok ISIS juga telah mengklaim bertanggung jawab atas pembantaian massal di klub gay Pulse, di Orlando.
(mas)