China Sebut AS Kompori Konflik di LCS
A
A
A
SINGAPURA - Wakil Kepala Staf Tentara Pembebasan Rakyat China, Laksaman Sun Jianguo menuturkan, konflik di Laut China Selatan menjadi begitu panas dikarenakan oleh Amerika Serikat (AS). Dirinya menyebut AS adalah pihak yang terus mengkompori konflik di wilayah sengketa itu.
"Masalah Laut China Selatan telah menjadi terlalu panas karena provokasi dari negara-negara tertentu untuk kepentingan mereka sendiri," kata Jianguo paska Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) keamanan Asia di Singapura, sepeti dilansir Chanel News Asia pada Minggu (5/6).
Dirinya juga turut mengomentari pengadilan yang membahas masalah Laut China Selatan di Pengadilan Tetap Arbitrase yang berlokasi di Den Haag, yang dalam beberapa hari ke depan akan segera membuahkan putusan. Jianguo menegaskan China tidak akan mengakui putusan pengadilan, yang kasusnya dibawa oleh Filipina itu.
"Kebebasan navigasi untuk melakukan patroli di Laut Cina Selatan adalah tampilan "otot militer" dan bahwa China sedang dipaksa untuk menerima dan menghormati putusan pengadilan itu," sambungnya.
"China dengan tegas menentang perilaku tersebut. Kami tidak akan membuat masalah, tapi kami tidak pernah takut untuk menghadapi sebuah masalah," pungkasnya.
"Masalah Laut China Selatan telah menjadi terlalu panas karena provokasi dari negara-negara tertentu untuk kepentingan mereka sendiri," kata Jianguo paska Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) keamanan Asia di Singapura, sepeti dilansir Chanel News Asia pada Minggu (5/6).
Dirinya juga turut mengomentari pengadilan yang membahas masalah Laut China Selatan di Pengadilan Tetap Arbitrase yang berlokasi di Den Haag, yang dalam beberapa hari ke depan akan segera membuahkan putusan. Jianguo menegaskan China tidak akan mengakui putusan pengadilan, yang kasusnya dibawa oleh Filipina itu.
"Kebebasan navigasi untuk melakukan patroli di Laut Cina Selatan adalah tampilan "otot militer" dan bahwa China sedang dipaksa untuk menerima dan menghormati putusan pengadilan itu," sambungnya.
"China dengan tegas menentang perilaku tersebut. Kami tidak akan membuat masalah, tapi kami tidak pernah takut untuk menghadapi sebuah masalah," pungkasnya.
(esn)