Tindak Partygoers, Polisi Iran Tangkap 132 Orang Termasuk Biseksual

TEHERAN - Aparat polisi Iran menangkap 132 orang dalam tindakan keras terhadap komunitas partygoers. Ratusan orang yang ditangkap itu termasuk kaum biseksual dan peminum minuman keras.

Penangkapan 132 orang itu diumumumkan di situs pengadilan Iran. Komunitas partygoers—sebutan kelompok penggemar clubbing—ditindak karena dianggap melanggar aturan syariat di Iran.

Situs berita lokal, Mizan Online, melaporkan, di Ibu Kota Teheran lebih dari 70 lelaki dan perempuan mabuk di sebuah restoran di Farahzad ditangkap. ”Sejumlah biseksual diidentifikasi di antara mereka yang ditahan,” bunyi laporan media Iran yang dikutip Daily Mail, Sabtu (4/6/2016).

Selain itu, polisi Iran juga menangkap 62 lelaki dan perempuan di sebuah pesta di kota pelabuhan Bandar Abbas selatan. Namun, tanggal penangkapan ini tidak dipublikasikan.

Penangkapan ratusan orang itu terjadi hanya beberapa hari setelah lebih dari 30 pelajar masing-masing dihukum cambuk 99 kali karena melanggar kode moral di negara itu. Para pelajar tersebut ditangkap saat berpesta untuk merayakan wisuda di wilayah Iran utara.

Belum lama ini, korps polisi moral Iran merekrut lebih dari 7 ribu personel untuk merazia tindakan warga Iran yang dianggap tidak seusia norma, termasuk soal pemakaian jilbab bagi perempuan. Namun, perekrutan dan razia polisi moral ini ditentang Presiden Iran,Hassan Rouhani.


Polisimoral yang baru direkrut itumulai bekerja pada tanggal 16 April. Presiden Rouhani menentang tindakan mereka, setelah ada laporan gadis berusia 12 tahun dicegatpolisi bersenjata, yang menanyakanapakahdiberpakaianbenar atau tidak. Dalam razia itu, para wanita diancam akan dipenjara jika melanggar norma.