Didekati Puluhan Ribu Tentara Indonesia, Ini Reaksi Papua Nugini
A
A
A
WAMENA - Papua Nugini menyoroti pengerahan lebih dari 45 ribu tentara militer Indonesia di Wamena, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG). Gubernur Provinsi Oror, PNG, Garry Juffa, sempat khawatir dengan keberadaan puluhan ribu tentara Indonesia itu.
Kekhawatiran Juffa disuarakan di parlemen PNG kemarin. Dia minta Menteri Pertahanan Papua Nugini, Fabian Pok, menyikapi penumpukan militer Indonesia di dekat perbatasan tersebut.
”Secara kontinu penumpukan dari kehadiran militer di provinsi itu harus menjadi perhatian Papua Nugini. Namun kita tampaknya tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang terjadi di sana,” kata Juffa, seperti dikutip Asia Pacific Report, Kamis (2/6/2016).
Namun, Pok mengatakan kepada parlemen bahwa Indonesia telah menjadi teman baik PNG. Gerakan-gerakan militer Indonesia, kata dia, tidak harus dilihat sebagai ancaman bagi rakyat PNG.
Dia mengatakan bahwa PNG harus dianggap sebagai negara yang beruntung. Sebab diapit negara-negara besar dan kuat seperti Indonesia dan Australia.
Pok mengatakan, dia telah sering mengadakan pertemuan dengan menteri pertahanan dari Indonesia dan Australia. PNG, lanjut Pok, tak pernah melihat Indonesia sebagai musuh melainkan sebagai teman.
Menurut Pok, penumpukan militer Indonesia di perbatasan itu merupakan “masalah internal” Indonesia. ”Kami benar-benar tidak memiliki masalah dengan Indonesia mengenai keamanan di perbatasan,” ucap Pok.
Kekhawatiran Juffa disuarakan di parlemen PNG kemarin. Dia minta Menteri Pertahanan Papua Nugini, Fabian Pok, menyikapi penumpukan militer Indonesia di dekat perbatasan tersebut.
”Secara kontinu penumpukan dari kehadiran militer di provinsi itu harus menjadi perhatian Papua Nugini. Namun kita tampaknya tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang terjadi di sana,” kata Juffa, seperti dikutip Asia Pacific Report, Kamis (2/6/2016).
Namun, Pok mengatakan kepada parlemen bahwa Indonesia telah menjadi teman baik PNG. Gerakan-gerakan militer Indonesia, kata dia, tidak harus dilihat sebagai ancaman bagi rakyat PNG.
Dia mengatakan bahwa PNG harus dianggap sebagai negara yang beruntung. Sebab diapit negara-negara besar dan kuat seperti Indonesia dan Australia.
Pok mengatakan, dia telah sering mengadakan pertemuan dengan menteri pertahanan dari Indonesia dan Australia. PNG, lanjut Pok, tak pernah melihat Indonesia sebagai musuh melainkan sebagai teman.
Menurut Pok, penumpukan militer Indonesia di perbatasan itu merupakan “masalah internal” Indonesia. ”Kami benar-benar tidak memiliki masalah dengan Indonesia mengenai keamanan di perbatasan,” ucap Pok.
(mas)