Sejak September, Serangan Udara Rusia Tewaskan 2.000 Warga Sipil
A
A
A
DAMASKUS - Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia merilis sebuah laporan yang berisi jumlah korban yang jatuh akibat operasi militer Rusia di Suriah. Dalam laporan itu disebutkan, sejak Rusia mulai melakukan operasi militer September tahun lalu, lebih dari 2.000 warga sipil menjadi korban tewas.
"Serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan sekitar 2.100 warga sipil Suriah sejak awal serangan udara pada bulan September," bunyi laporan kelompok yang berbasis di London itu, seperti dilansir Newsweek pada Selasa (31/5).
Observatorium menuturkan, dari sekitar 2.100 warga sipil yang tewas, hampir setengahnya adalah wanita dan anak-anak. "Sekitar 500 diantaranya adalah anak-anak, dan 318 diantara 2.100 adalah wanita," sambungnya.
"Serangan udara yang sama juga menewaskan 2.270 anggota ISIS dan 1.971 pejuang dari kelompok lain yang terlibat dalam Perang Saudara Suriah, seperti al-Nusra dan Partai Islam Turkistan," ucapnya.
"Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan PBB untuk bekerja serius dan segera untuk menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Suriah yang terjadi setiap hari, yang ingin mencapai sebuah negara yang mengusung kebebasan, demokrasi, keadilan dan kesetaraan," imbuhnya.
"Serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan sekitar 2.100 warga sipil Suriah sejak awal serangan udara pada bulan September," bunyi laporan kelompok yang berbasis di London itu, seperti dilansir Newsweek pada Selasa (31/5).
Observatorium menuturkan, dari sekitar 2.100 warga sipil yang tewas, hampir setengahnya adalah wanita dan anak-anak. "Sekitar 500 diantaranya adalah anak-anak, dan 318 diantara 2.100 adalah wanita," sambungnya.
"Serangan udara yang sama juga menewaskan 2.270 anggota ISIS dan 1.971 pejuang dari kelompok lain yang terlibat dalam Perang Saudara Suriah, seperti al-Nusra dan Partai Islam Turkistan," ucapnya.
"Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan PBB untuk bekerja serius dan segera untuk menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Suriah yang terjadi setiap hari, yang ingin mencapai sebuah negara yang mengusung kebebasan, demokrasi, keadilan dan kesetaraan," imbuhnya.
(esn)