Demo Anti-Donald Trump di New Mexico Berubah Jadi Kerusuhan
A
A
A
ALBUQUERQUE - Demo damai dari kelompok yang menentang kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Albuquerque, New Mexico, berubah menjadi kerusuhan.
Polisi anti-huru hara bentrok dengan sekitar 100 demonstran anti-Donald Trump, pada Selasa malam waktu setempat atau hari ini (25/5/2016) WIB.
Semula Donald Trump berkampanye di depan sekitar 4 ribu pendukungnya di Albuquerque Convention Center. Namun, sekitar 100 demonstran yang menentang Trump tiba.
Bakal capres dari Partai Republik itu bersama ribuan pendukungnya meninggalkan lokasi kampanye. Sedangkan massa anti-Trump bersikeras bertahan.
Polisi berusaha membubarkan demonstran dengan menembakkan granat asap. Tindakan polisi memicu kemarahan massa yang membalas dengan melempar batu, botol plastik, serta membakar T-shirt dan barang-barang lain di lokasi demo.
Kepolisian Albuquerque melalui Twitter mengatakan bahwa beberapa perwira polisi dirawat akibat terluka setelah terkena lemparan batu. Satu demonstran ditangkap.
Ketika Trump berkampanye, demonstran berteriak dan mengangkat spanduk yang menghujat miliarder AS itu. Massa menolak perintah polisi untuk menurunkan spanduk.
“Trump adalah fasis,” bunyi salah satu spanduk demonstran. ”Kami sudah cukup mendengarnya,” bunyi spanduk lainnya, seperti dikutip Fox News.
Trump yang dihujat menanggapi dengan gertakan dan ledekan kepada para demonstran. ”Pulanglah ke ibu,” ledek Trump.
Trump bahkan menanggapi seorang demonstran dengan bertanya, "Berapa umur anak ini?". Trump lantas melanjutkan; ”Masih memakai popok."
Para pendukung Trump membela bakal capres AS itu dengan teriakan; ”Bangun dinding itu!". Teriakan ini mengacu pada rencana Trump untuk membangun dinding perbatasan AS dan Meksiko untuk mencegah para imigran Meksiko memasuki wilayah AS secara ilegal.
Seorang pengacara di Albuquerque, Doug Antoon, mengatakan batu berterbangan melalui jendela
pusat konvensi. Pecahan kaca juga mendarat di dekat kakinya.
”Ini bukan protes, ini adalah kerusuhan. Ini adalah kelompok kebencian," katanya.
Polisi anti-huru hara bentrok dengan sekitar 100 demonstran anti-Donald Trump, pada Selasa malam waktu setempat atau hari ini (25/5/2016) WIB.
Semula Donald Trump berkampanye di depan sekitar 4 ribu pendukungnya di Albuquerque Convention Center. Namun, sekitar 100 demonstran yang menentang Trump tiba.
Bakal capres dari Partai Republik itu bersama ribuan pendukungnya meninggalkan lokasi kampanye. Sedangkan massa anti-Trump bersikeras bertahan.
Polisi berusaha membubarkan demonstran dengan menembakkan granat asap. Tindakan polisi memicu kemarahan massa yang membalas dengan melempar batu, botol plastik, serta membakar T-shirt dan barang-barang lain di lokasi demo.
Kepolisian Albuquerque melalui Twitter mengatakan bahwa beberapa perwira polisi dirawat akibat terluka setelah terkena lemparan batu. Satu demonstran ditangkap.
Ketika Trump berkampanye, demonstran berteriak dan mengangkat spanduk yang menghujat miliarder AS itu. Massa menolak perintah polisi untuk menurunkan spanduk.
“Trump adalah fasis,” bunyi salah satu spanduk demonstran. ”Kami sudah cukup mendengarnya,” bunyi spanduk lainnya, seperti dikutip Fox News.
Trump yang dihujat menanggapi dengan gertakan dan ledekan kepada para demonstran. ”Pulanglah ke ibu,” ledek Trump.
Trump bahkan menanggapi seorang demonstran dengan bertanya, "Berapa umur anak ini?". Trump lantas melanjutkan; ”Masih memakai popok."
Para pendukung Trump membela bakal capres AS itu dengan teriakan; ”Bangun dinding itu!". Teriakan ini mengacu pada rencana Trump untuk membangun dinding perbatasan AS dan Meksiko untuk mencegah para imigran Meksiko memasuki wilayah AS secara ilegal.
Seorang pengacara di Albuquerque, Doug Antoon, mengatakan batu berterbangan melalui jendela
pusat konvensi. Pecahan kaca juga mendarat di dekat kakinya.
”Ini bukan protes, ini adalah kerusuhan. Ini adalah kelompok kebencian," katanya.
(mas)