NATO Tidak Mau Ciptakan Perang Dingin Baru dengan Rusia
A
A
A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, pihaknya tidak ingin menciptakan perang dingin baru dengan Rusia. Hal itu dikatakannya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Polandia, TVN.
"Kami mengamati Rusia telah intensif berinvestasi di Angkatan Bersenjata untuk beberapa waktu terakhir," kata Stoltenberg. Ia menambahkan, NATO hanya menanggapi hal ini dan memperkuat pertahanan ketika mencoba untuk menghindari eskalasi dan mempromosikan dialog terbuka, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (21/5/2016).
Kepala NATO ini pun menekankan, aliansinya tidak melihat ancaman langsung terhadap anggotanya. "Ini bukan kemitraan strategis. Kami mencoba untuk membangun setelah berakhirnya Perang Dingin. Ini bukan konfrontasi baik, kita tidak ingin Perang Dingin baru," kata Jens Stoltenberg.
Mengomentari keinginan NATO untuk memperkuat sisi timur, ia mengatakan bahwa pihaknya mengirimkan sinyal yang jelas bahwa NATO akan membela sekutu-sekutunya terhadap setiap ancaman. "Ini adalah pesan utama dari NATO dan kekuatan terbesar."
Pria asal Norwegia ini lantas menambahkan bahwa keputusan tentang kehadiran NATO di sisi timur akan diambil selama KTT mendatang di Warsawa yang akan dihelat pada bulan Juli mendatang.
"Kami mengamati Rusia telah intensif berinvestasi di Angkatan Bersenjata untuk beberapa waktu terakhir," kata Stoltenberg. Ia menambahkan, NATO hanya menanggapi hal ini dan memperkuat pertahanan ketika mencoba untuk menghindari eskalasi dan mempromosikan dialog terbuka, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (21/5/2016).
Kepala NATO ini pun menekankan, aliansinya tidak melihat ancaman langsung terhadap anggotanya. "Ini bukan kemitraan strategis. Kami mencoba untuk membangun setelah berakhirnya Perang Dingin. Ini bukan konfrontasi baik, kita tidak ingin Perang Dingin baru," kata Jens Stoltenberg.
Mengomentari keinginan NATO untuk memperkuat sisi timur, ia mengatakan bahwa pihaknya mengirimkan sinyal yang jelas bahwa NATO akan membela sekutu-sekutunya terhadap setiap ancaman. "Ini adalah pesan utama dari NATO dan kekuatan terbesar."
Pria asal Norwegia ini lantas menambahkan bahwa keputusan tentang kehadiran NATO di sisi timur akan diambil selama KTT mendatang di Warsawa yang akan dihelat pada bulan Juli mendatang.
(ian)