Soal Sengketa LCS, China Klaim Dapat Dukungan 40 Negara
A
A
A
BEIJING - China mengaku mendapat dukungan lebih dari 40 negara terhadap posisinya dalam kasus hukum internasional atas klaim di Laut China Selatan (LCS). Filipina telah melaporkan klaim China itu ke Pengadilan Arbitrase Internasional di Belanda.
"Semakin banyak negara yang mengekspresikan diri dan menunjukkan dukungan mereka untuk China dalam isu Laut China Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dikutip dari Reuters, Jumat (20/5/2016).
"Sejauh yang saya tahu, ada lebih dari 40 negara yang telah membuat pernyataan atau menyatakan posisinya mendukung hal itu," imbuhnya saat jumpa pers. Ia pun menyatakan jika sejumlah negara netral memberikan dukungannya kepada China.
Pada pekan ini, China menyebut negara-negara macam Burundi, Slovenia, Niger dan Mozambik telah menjanjikan dukungan mereka untuk China terkait sengketa Laut China Selatan.
China sebelumnya menolak untuk mengakui kasus yang diajukan oleh Filipina dan mengatakan semua perselisihan harus diselesaikan melalui perundingan bilateral.
China mengklaim hampir semua Laut Cina Selatan yang kaya energi, di mana lebih dari $ 5 triliun perdagangan maritim mengalir setiap tahun. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan pun mempunyai klaim yang sama.
"Semakin banyak negara yang mengekspresikan diri dan menunjukkan dukungan mereka untuk China dalam isu Laut China Selatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dikutip dari Reuters, Jumat (20/5/2016).
"Sejauh yang saya tahu, ada lebih dari 40 negara yang telah membuat pernyataan atau menyatakan posisinya mendukung hal itu," imbuhnya saat jumpa pers. Ia pun menyatakan jika sejumlah negara netral memberikan dukungannya kepada China.
Pada pekan ini, China menyebut negara-negara macam Burundi, Slovenia, Niger dan Mozambik telah menjanjikan dukungan mereka untuk China terkait sengketa Laut China Selatan.
China sebelumnya menolak untuk mengakui kasus yang diajukan oleh Filipina dan mengatakan semua perselisihan harus diselesaikan melalui perundingan bilateral.
China mengklaim hampir semua Laut Cina Selatan yang kaya energi, di mana lebih dari $ 5 triliun perdagangan maritim mengalir setiap tahun. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan pun mempunyai klaim yang sama.
(ian)